Organisasi Islam AS Minta Warga Muslim Tidak Pakai Aplikasi Muslim Pro

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi pengguna ponsel (The Slate)

Uzone.id -Seruan boikot untuk tidak menggunakan aplikasi Muslim Pro karena diduga menjual informasi data penggunanya ke militer Amerika Serikat (AS) diserukan oleh Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Nihad Awad.

CAIR mengajak umat Islam untuk berhenti menggunakan aplikasi Muslim Pro dan aplikasi lainnya sampai pemilik dari layanan tersebut menawarkan transparansi dan berjanji mengakhiri memanfaatkan data pengguna oleh pemerintah.

Mereka mendesak agar dilakukan penyelidikan mendalam ke pengembang aplikasi Muslim Pro soal dugaan iliter AS menggunakan dua metode terpisah untuk mendapatkan data lokasi pengguna Muslim Pro.

Pertama, melibatkan produk bernama Locate X. Kedua, mendapatkan data tersebut dari perusahaan bernama X-Mode.

"Kami mendesak agar Kongres menyelidiki lebih dalam dan untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah atau pemain lain tidak menyalahgunakan data atau memiliki akses ilegal yang melanggar kepercayaan dan privasi pengguna," ujar Awad dikutipUzone.iddariSalaam Gateway, Kamis (19/11).

“Kami kejar masalah ini sampai kita mendapatkan jawabannya," tegas Awad,” tegasnya.

Sebelumnya, Bitsmedia, pengembang aplikasi Muslim Pro mengatakan, bahwa tidak sekalipun mereka menjual atau membagikan data lokasi pengunanya untuk kepentingan militer Amerika Serikat (AS).

"Privasi pengguna adalah prioritas utama Muslim Pro. Sebagai salah satu aplikasi Muslim paling tepercaya selama 10 tahun terakhir, kami mematuhi standar privasi dan peraturan perlindungan data yang paling ketat, dan tidak pernah membagikan identitas pribadi apa pun," kata pihak Muslim Pro, seperti dikutip Uzone.id dari situs resminya, Kamis (19/11).

"Kami akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna kami dapat menjalankan ibadah mereka dengan ketenangan pikiran, yang tetap menjadi satu-satunya misi sejak Muslim Pro dibuat," lanjut pihak Muslim Pro.