Pak Capreskok GakBahas Akses Internet, Padahalkan Hak Asasi Juga

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi anak muda (Dok.Telkomsel)

Uzone.id- Gimanaudahpada nonton debat pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia, semalam? Tercerahkan atau makin runyam?

Namanya debat, pasti ada perbedaanlah ya, tapi sayangnya ada salah satu hal termasuk penting yanggakdibahas dari debat capres dan cawapres tadi. Yaitu soal, akses internet.

Padahal kan akses internet juga bagian dari hak asasi manusia?

Hal ini juga yang diamini sama Founder IndoTelko Forum, Doni Ismanto Darwin, “Sangat disayangkan tak ada satupun dari paslon yang bicara hak dari masyarakat untuk mendapatkan akses internet dalam isu HAM  semalam.”

Padahal hak atas internet itu sebagai bentuk semua orang bisa terhubung dengan informasi agar bisa menggunakan hak haknya atas kebebasan berpendapat serta hak asasi manusia lainnya.

Doni bilang, menurut Divisi Kominfo yang mengurusi penyediaan internet di daerah terpencil ini kini bernama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI), ada 5 ribu desa yang belum merdeka sinyal.

Baca juga: Berapa Lama Pekerja Indonesia Bisa Beli iPhone XS

Kitagakbolehdong, di kota besar bebas pakai internet, tapi di pedesaan malah gak dapet.

“Pemerintah sekarang masih memberikan akses 2G ke daerah 3T. Padahal harusnya ini kan teknologi jump ke 4G,” kata Doni.

Dengan akses internet, Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju. Apalagi, hal berbau masa depan nih disuka oleh anak muda kayak kalian.

“Pandangan- revolusioner bicara konteks masa depan itu yang diharapkan pemilih milenial atau pelaku usaha digital. Karena 2019 adalah titik balik jika ingin Indonesia jaya di 2030 seperti peta Making Indonesia 4.0,” tegas Doni.


Baca juga:Boikot AS, Karyawan di China Bakal Dipecat Kalau Pakai iPhone

Doni menambahkan, memperdebatkan akses internet, berarti juga harus paham bahwa Generasi Milenial dengan usia tertentu masihprice sensitifsoal harga internet.

“Tapi kalau yang udah mapan dan bekerja mereka mikir kualitasnya. Karenakanmereka mobile first dan BYOD culture,” tandasnya.

Ya, walaupun gak dibahas, semoga siapapun pemimpinnya nanti, punya perhatian lebih terhadap akses internet di Indonesia. Salam Trojal Trojol