Gaun Provokatif Menteri Israel di Cannes Tuai Kecaman

pada 7 tahun lalu - by

Berharap mendapat pujian, Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev justru dibanjiri ejekan lantaran busana yang ia pakai saat menghadiri Festival Film Cannes, Prancis, Rabu (17/5/2017).

Sastrawan besar Inggris Virginia Woolf pernah mengatakan, "busana mengubah pandangan kita terhadap dunia dan penilaian dunia terhadap kita."

Petitih tersebut adalah pelajaran yang tampak melintas dalam pikiran Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev.

Sebab, kala menghadiri festival film paling bergengsi itu, Regev memakai gaun bercorak pemandangan Israel bagian timur, lengkap dengan gambar Masjid Al Aqsa di bagian bawahnya. Masjid tersebut diklaim oleh kaum Yahudi sebagai Kuil Raja Solomon.

Gaun yang dipakai politikus ultra-nasionalis tersebut secara gamblang menyatakan pendirian politik Israel: seluruh tanah Palestina adalah miliknya.

"Tahun ini kami merayakan 50 tahun pembebasan dan penyatuan kembali Yerusalem. Aku bangga merayakan hari bersejarah itu dalam bentuk gaun ini," tutur regev, seperti dilansirThe Guardian, Kamis (18/5).

Klaim tersebut segera mendapat ejekan dari banyak pihak. Pasalnya, Kota Yerusalem di bagian timur secarade factomilik warga Palestina. Israel baru mendapat wilayah tersebut setelah memenangkan peperangan 7 hari tahun 1967.

Bahkan, foto Regev memakai gaun tersebut menjadi sasaran warganet yang aktif membuatmemeatau gambar satir.

Oleh warganet, motif kota Yerusalem dalam gaun Regev itu diganti dengan beragam foto seperti rakyat Palestina yang kesakitan karena bom Israel ataupun kepulan asap bom di permukiman Palestina.

"#Cannes Quand les internautes détournent la robe "politique" de la Ministre israélienne de la Culture Miri Regev (Ketika gaun politis Regev diubah oleh pengguna internet)," tulis warganet Prancis berakun @NocolasFalezRFI. 

"Israeli Culture Minister Miri Regev wears provocative dress at Cannes. Someone on Internet redresses the problem. (Menteri Kebudayaan Israel memakai gaun provokatif di Cannes. Seseorang di Internet menuntaskan persoalan itu),"tulis warganet lain berakun @BinaShah.

Kecaman juga dilontarkan warga dan media massa sayap kiri Israel.“Dia berharap mendapat pujian atas kesombongannya mengenai Yerusalem, tapi dia justru layak dihinakan,”demikain warganet Israel.

 

Berita Terkait: