Pakai iPhone di China Sekarang Bikin Malu

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(iPhone X. Foto: CNBC)

Uzone.id-- Roda memang berputar,gaes. Rasanya sudah jadi pandangan umum kalau menggunakan ponsel iPhone dari Apple bisa naikin gengsi karena produk satu ini memang khas dengan kelas premium. Anggapan ini sekarang berubah di China.

Beberapa media lokal China melaporkan, kini kalau ada yang menggunakan iPhone di Negeri Panda itu, bakal dicap sebagai hal yang memalukan.

Hal ini ternyata masih ada kaitannya dengan keputusan pemerintahan Amerika Serikat di bawah kendali Presiden Donald Trump yang mencoret nama Huawei dari daftar perusahaan yang boleh menjalin kerjasama bisnis dengan negaranya.

China tampaknya ramai-ramai menyerukan gerakan ‘Boycott Apple’.

Baca juga:Huawei Gak Takut Diblokir Google?

Mengutip9to5Mac, penjualan iPhone di China yang kian merosot ternyata baru jadi awalan dari ‘permusuhan’ antara konsumen di China dengan produk Apple.

Apple kena getahnya

Laporan dariSouth China Morning Postmewartakan, jika Huawei bakal dirugikan dalam jangka pendek, Apple bisa-bisa mendapatkan pukulan jangka panjang dari China.

“Sekarang dianggap memalukan kalau mengeluarkan iPhone dari kantong celana, sedangkan para eksekutif di kantor kompak memakai ponsel Huawei,” ucap Sam Li, karyawan di sebuah perusahaan BUMN telekomunikasi di Beijing, China.

Ada pula seruan yang beredar di aplikasi digital lokal WeChat untuk menggunakan Huawei.

Ganti ke Huawei! Benci sama para orang munafik itu,” ujar seorang pendiri startup e-commerce China, yang tidak disebut namanya.

Era 5G telah tiba. Huawei punya teknologi jauh lebih canggih ketimbang Apple,” tulis pengguna lain.

Baca juga:HongMeng, OS dari Huawei Pengganti Android?

Ketegangan antara dua negara --AS dan China-- ini malah bikin posisi Apple di China semakin sulit. Padahal, beberapa tahun lalu ketika iPhone 6 pertama kali hadir, penjualannya sangat masif dan laris manis di China.

“Rasa cinta para konsumen China untuk Huawei bisa semakin meningkat karena pemblokiran dari AS. Kecuali tentu saja kendala rantai pasokan hardware mempengaruhi peluncuran produk secara lokal,” ucap Senior Research Manager IDC Asia Pacific, Kiranjeet Kaur.

Meski begitu, menurut Bryan Ma selaku Vice President of Client Devices Research IDC Asia Pacific, Apple tetap memiliki daya tarik bagi sebagian konsumen di China.

“Mau bagaimana pun, Apple adalah brand mewah, dan semua hal akan bergantung kepada para pengguna. Memang ada orang yang mengaku nasionalis dan menolak pakai produk Amerika, tapi ada juga pengguna yang gak peduli akan hal itu,” tutur Ma.

Sekadar diketahui, Huawei mengapalkan sekitar 206 juta ponsel pintar pada 2018. Sedangkan 105 juta unit dijual di kampung halamannya, China.

Huawei memegang pangsa pasar lokal 26,4 persen berdasarkan data dari IDC. Sementara peringkat Apple berada di urutan ke-lima dengan pangsa pasar 9,1 persen.

CEO Apple, Tim Cook pun diketahui telah berupaya untuk menarik perhatian konsumen China selama beberapa tahun belakang. Gak cuma melalui teknologi dari produknya, tapi juga berbagai hal yang bersifat sosial seperti donasi untuk anak-anak yang tertimpa bencana alam, hingga berinvestasi di perusahaan lokal seperti Didi Chuxing dan pusat riset.