PANDI dan Universitas Udayana Cari Website Beraksara Bali

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Photo byArtem BeliaikinonUnsplash

Uzone.id- Bukan rahasia lagi jika semua website secara umum ditulis dalam huruf latin. Hanya beberapa negara yang mempertahankan aksara khas negaranya untuk website konsumsi sendiri. Maka dari itu, Universitas Udayana merasa tergerak untuk meningkatkan kemunculan situs beraksara Bali.

Anak Agung Raka Sudewi, selaku Rektor Universitas Udayana mengatakan bahwa Udayana sebagai kampus yang berbasis budaya memiliki kepentingan secara sosial. Tak hanya itu, mereka juga memiliki kepentingan akademis untuk turut serta menyukseskan program digitalisasi aksara ini.

Universitas negeri di Bali ini pun bekerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melalui kompetisi pembuatan web berkonten aksara Bali. Sejatinya aksara Bali merupakan salah satu kekayaan budaya Bali yang keberadaannya perlu mendapat perhatian serius.

Menurut dia, keberadaan aksara Bali sudah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah Bali, terlebih setelah adanya Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Peraturan Gubernur Bali No. 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

"Untuk itu Universitas Udayana turut serta mendukung segala usaha untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan keberadaan aksara Bali, tutup Rektor UNUD," ujarnya, seperti dalam keterangan resmi yang dikirim ke Uzone.id. Rabu, 4 November 2020.

Kompetisi pembuatan laman web yang kontennya ditulis dalam huruf atau aksara Bali ini merupakan salah satu bagian dari program Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara yang diinisiasi PANDI.

Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, menerangkan bahwa sebelumnya telah diselenggarakan kompetisi aksara Jawa dan aksara Sunda yang saat ini masih berjalan. Dia berharap nantinya akan ada banyak konten yang bermunculan dan bervariasi di internet dengan aksara Bali, sejalan dengan semangat kompetisi yang akan dilaksanakan.

“Tren positif ini harus kita terus upayakan, agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan aksara leluhurnya, dengan begitu aksara daerah khususnya Bali akan terus lestari,” ujarnya.

Pendaftaran kompetisi pembuatan website berkonten aksara Bali dalam rangka HUT IX Mahasaba diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober hingga 8 November 2020. Formulir pendaftaran dapat diunduh padatautan ini. Syarat dan ketentuan lomba bisa dilihat padatautan berikut. Info lebih lengkap bisa kunjungi akun instagram @pandi_id dan @mahasabaudayana.