Paris Tak Cuma Eiffel, Banyak Destinasi Menarik Lainnya

pada 6 tahun lalu - byBirgitta Ajeng

Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Dikunjungi 50 juta wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2018, Paris dan kota-kota satelit sekitarnya menjadi magnet pariwisata Negeri Napoleon.

Sepanjang tahun tercatat 420.000 wisatawan asal Asia Tenggara mengunjungi Paris dengan tujuan favorit Menara Eiffel, Museum Louvre, dan Kastil Versailles yang megah.

Namun Paris bukan sekadar Menara Eiffel. Ibukota Prancis yang dijuluki Kota Cahaya tersebut menawarkan tempat-tempat wisata yang beragam dan kaya seperti wisata sejarah di Istana Vaux Le Vicomte dan Museum Maison Caillebotte.

Kamu juga bisa menyaksikan pertunjukan kabaret Paradis Latin, atau berbelanja di Galerie Lafayette Haussmann.

Sepanjang tahun 2019, Paris juga menjadi tuan rumah untuk perhelatan olahraga tahunan seperti Paris Marathon, French Open Tennis Rolland Garros, Tour de France, dan FIFA Women’s World Cup Football.

Pesta musik tahunan turut digelar di Paris dan kota sekitarnya seperti Rock en Seine Festival, Paris Jazz Festival, Fete de la Musique. Pencinta film dapat menikmati film di Open-air Cinema La Villette di musim panas.

Selain itu Paris juga terkenal dengan pameran dan festival teknologi, seni dan desain antara lain Techno Parade, Paris Design Week.

Kalau ingin mencicipi menu khas Prancis yang diracik langsung oleh chef-chef Prancis terkemuka, datang saja ke restoran Arpège. Atau berkunjung ke festival gastronomi terbesar di dunia, yaitu Taste of Paris di Grand Palais.

Setelah pembukaan restoran Ducasse sur Seine dan penetapan nama jalan “Beaupassage” sebagai pusat restoran gastronomi ternama pada 2018, kamu pun bisa menghadiri pembukaan restoran Bourse de Commerce bersama Chef Michel Bras di awal 2019.

Langkah terbaru yang dilakukan oleh Badan Pariwisata Paris untuk memudahkan liburan kamu, yaitu dengan meluncurkan kartu “Paris Region Pass”.

Cukup dengan satu kartu, kamu dapat mengakses beragam moda transportasi di dalam kota Paris dan sekitarnya, keliling Paris dengan bus wisata “Hop-on/Hop-Off”, susur Sungai Seine dengan kapal sekaligus akses memasuki 60 museum yang tersebar di Paris dan sekitarnya.

Kartu akses tanpa batas ini akan terus dikembangkan dengan penambahan beragam fasilitas dan pelayanan demi kemudahan wisatawan.

Badan Pariwisata Wilayah Paris dan sekitarnya (Paris Region Tourism Board) juga telah melakukan sejumlah langkah nyata untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dengan membuka Pusat Informasi Pariwisata di bandara-bandara.

Para wisatawan akan disambut dan dilayani dengan bahasa ibu masing-masing. Selain itu, telah dibentuk “Tourism Volunteer” dengan melibatkan 600 mahasiswa jurusan bahasa dan pariwisata.