Pasar Cloud Tembus Rp156 Triliun, AWS Menang Banyak

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Pengeluaran belanja untuk infrastruktur cloud diperkirakan telah mencapai angka USD40 miliar atau setara Rp568,3 triliun di kuartal pertama 2021 (Q1 2021). Untuk pasar ini, Amazon Web Service (AWS) berhasil mendapat cipratan cukup besar dibanding Microsoft dan Google.

Dilansir melaluiThe Register, Senin, 10 Mei 2021, pendapatan pasar cloud yang sebesar itu lebih tinggi USD11 miliar atau Rp156 triliun dibanding tahun lalu. Semua ini berkat adanya pandemi Covid-19 yang memaksa semua orang untuk mengandalkan teknologi.

“Cloud muncul sebagai pemenang di banding semua sektor yang ada di sepanjang tahun lalu. Terutama sejak munculnya pandemi Covid-19 dan implementasi lockdown di banyak wilayah,” ujar riset analis Canalys, Blake Murray.

Dalam laporan Canalys disebutkan jika pendapatan layanan Infrastucture as a Service (IaaS0 berhasil tumbuh sampai 35 persen menjadi sekitar USD40 miliar. Penggerak utama tetap menggunakan cloud untuk analitik data dan Machine Learning, konsolidasi pusat data, migrasi aplikasi, pengembangan native cloud, dan pengiriman layanan.

AWS menduduki posisi pertama sebagai penerima pendapatan cloud terbanyak di kuartal ini. Dalam laporan keuangan yang mereka berikan, revenue IaaS AWS naik 32 persen di Q1 2021 menjadi USD13,37 miliar sehingga market share mereka naik 32 persen.

Sedangkan Microsoft Azure, walau berada di posisi kedua, tetap bisa mempertahankan pertumbuhan bisnis cloud-nya sampai 50 persen menjadi USD7,941 miliar. CEO Satya Nadella berjanji untuk membangun data center lebih banyak lagi. Kini klien cloud mereka semakin bertambah, yang terbaru adalah Fujitsu dan KMPG.

Penjualan nfrastruktur cloud Google melonjak 56 persen di Q1 menjadi USD2,926 miliar. Pengembangan native cloud dan perpindahan yang dipercepat oleh pelanggan ke layanan khusus industri membantu menghasilkan lebih banyak uang, seperti halnya Machine Learning dan analitik berbasis cloud.