Patung Berusia Seribu Tahun Muncul di Angkor Wat

pada 7 tahun lalu - by

Arkeolog Kamboja menemukan patung yang disinyalir berusia seribu tahun di kompleks kuil Angkor Wat. Patung setinggi dua meter itu diduga merupakan patung penjaga rumah sakit kuno di kompleks kuil tersebut.

Apsara Authority, pengelola Angkor Wat, menyebut patung itu ditemukan dalam penggalian pada Sabtu (29/7).

“Ini merupakan penemuan patung paling signifikan dalam sejarah Angkor Wat, selain penemuan dua ukiran Buddha raksasa pada 2011,” ujar juru bicara Apsara Authority Long Kosal, dikutipAFP.

Angkor Wat dikenal sebagai situs warisan dunia sebagai kota peninggalan kekaisaran Khmer yang berkuasa dari abad ke-9 hingga 15. Di Kamboja, Angkor Wat merupakan destinasi wisata utama yang dikunjungi lebih dari dua juta wisatawan per tahun.

Meskipun demikian, kompleks tersebut terus menghasilkan temuan baru.

Arkeolog Kamboja dan pakar dari Institute of Southeast Asian Studies di Singapura menemukan patung itu terkubur sedalam 40 centimeter saat ekskavasi rumah sakit era Khmer yang dibangun saat kekuasaan Raja Jayavarman VII.

Kendati patung yang terbuat dari batu pasir itu sudah tak lagi utuh, dengan bagian tangan dan kaki hancur, namun ukiran di bagian kepala dan tubuh patung masih terlihat jelas.

“Patung itu kemungkinan besar merupakan patung penjaga rumah sakit,” kata Long.

Selain penemuan patung berusia ratusan bahkan ribuan tahun, setiap tahun para arkeolog juga menemukan berbagai hal baru yang memperkaya sejarah Khmer.

Riset terbaru yang dilakukan menggunakan pindai laser dari udara mengonfirmasi keberadaan Mahendraparvata, kota kuno dekat Angkor Wat yang belum terekskavasi.

Hasil pemindaian yang dipublikasikan tahun lalu menemukan lokasi peleburan besi dan jalur air kompleks serta pondasi bait suci Mahendraparvata yang masih harus dieksplorasi.

Di tahun yang sama, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa perahu era Angkor yang dibuat dari batang pohon tunggal sepanjang 12 meter, lengkap dengan ukirannya.

Namun, penemuan Mahendraparvata dianggap sebagai prestasi tersendiri karena kota kuno tersebut masih belum banyak dipelajari.

Selama pemerintahan kolonial Prancis dan rezim Khmer Merah yang brutal (1975-79), banyak patung dan harta arkeologi Kamboja dijarah, termasuk yang berasal dari Angkor.

Pemerintah Kamboja telah bertahun-tahun mencoba untuk melacak barang-barang yang hilang, beberapa di antaranya telah dikembalikan dari museum di Eropa dan Amerika Serikat.

Berita Terkait