Paula Verhoeven: Si Cantik Penggila Kerupuk
Waktu menunjukkan pukul 12.30 WIB saat saya menunggu seseorang di Shophaus, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/2). Wanita yang saya tunggu ini berprofesi sebagai model terkenal, harusnya sudah tiba pukul 12.00 WIB. Tapi, hujan yang turun cukup deras membuatnya terjebak sedikit kemacetan.
Selang 15 menit kemudian, sebuah mobil berwarna putih masuk pelataran parkir. Begitu saya tengok, wajahnya tak asing lagi. Dia-lah Paula Verhoeven, wanita blasteran Belanda - Jawa yang sering dapat predikat 'model tertinggi di Indonesia'.
"Hai, maaf ya sedikit telat," sapanya ramah.
Mata saya menatap Paula tak berkedip. Ternyata predikat 'model tertinggi' itu memang pantas ditujukan untuknya. Memakai atasan cokelat dipadu celanaskinnydan sepatu hak tinggi, postur tubuh Paula sangat jenjang dari leher hingga kaki. Asal tahu, ia memiliki tinggi 183 cm dengan berat 55 kilogram.
"Dulu itu aku gendutbanget, lho. Beratnya sampai 70 kilogram," kata Paula mengawali cerita.
Paham kalau saya tak percaya, Paula lantas menunjukkan foto-foto di ponselnya. Ada beberapa foto yang temanya mirip metamorfosa seorang Paula. Dimulai dari tahun 2006, 2007, hingga sekarang. Nah, foto di awal karir itulah yang memperlihatkan 'kegemukan' tadi.
"Gimana? Percayakandulu saya pernah segemuk itu?He-he," ujarnya.
Saya masih antara percaya tak percaya karena memang sangat berbeda. Jika orang lain melihat fotojadul-nya itu, saya yakin reaksinya akan sama: tidak akan mengenali bahwa itu Paula. Benar-benar lain dari dirinya yang sekarang.
"Saya bisa dapat bentuk badan kayak sekarang juga bukan instan, hari ini diet besok langsing. Ada proses dan waktu yang saya lalui," kata Paula.
Wanita kelahiran Semarang, 18 September 1987 itu bilang bahwa sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi seorang model. Mungkin lantaran sadar bahwa ia memiliki tinggi badan sempurna. Namun, kegemarannya makan makanan enak membuat bobotnya tidak terkontrol sehingga sering ditolak agensi model.
Bukan patah semangat, Paula justru makin serius. Dia yakin bisa mewujudkan cita-citanya dengan usaha dan kerja keras, termasuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
"Waktu itu ketemu sama Mas Ade Rai (binaragawan) dandiajaringimana cara diet yang benar. Dari situ saya sadar bahwa ternyata diet yang selama ini saya jalani salah," ujarnya.
Diet yang benar, menurut Paula, mencakup empat elemen penting. Keempatnya adalah sumber, penyajian, waktu, dan jumlah. Paula memilih makanan dengan sumber protein dan serat tinggi seperti kacang-kacangan, dada ayam, sayur, juga buah.
"Saya juga memilih cara penyajian yangless oilkayak makanan rebusan, kukus, atau panggang. Dan, jangan sampai telat makan. Kalau waktunya makan ya makan," kata Paula.
Meski begitu, wanita 29 tahun ini tidak pernah meninggalkan kebiasaan lamanya menyemil kerupuk.Yup, Paula merupakan penggila aneka macam kerupuk nusantara.
"Aku sukabangetkerupuk kampung. Sampai sekarang juga masih doyan, tapi ya dikira-kira saja jumlah dan waktunya, jangan yang berlebihan, ujar dia.
Selain menerapkan pola makan sehat, Paula juga rajin berolahraga setiap hari. Latihan yang ia jalani di antaranya yoga, RPX, 20fit, fitnes, renang, dan lari. Hal ini sangat membantu menjaga kebugaran dan bentuk badan ideal.
"Saya tidak pernah terpaksa melakukan semua usaha tersebut. Saya melakukannya karena memang saya suka dan bermanfaat buat tubuh saya," katanya.
Paula mengungkapkan, menjadi model tak segampang yang orang lain pikirkan. Seorang model harus mampu mencintai dirinya sendiri dengan menjaga kesehatan juga penampilan tetap prima. Selain itu, dibutuhkan juga mental dan karakter yang kuat.
"Enggakbolehcengeng-lahditolak sekali langsungdown. Kalau kita ditolak atau kalah bukan berarti kita jelek. Mungkinenggakpas saja karakter kita dengan yang mereka mau. Tetap berpikir positif itu perlu," ujar Paula.