Pedagang dan Pengangguran Paling Banyak Tertimpa Azab di FTV

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Tayangan 'Azab' dan 'Dzolim' yang menggambarkan azab Tuhan tengah menuai polemik di masyarakat. Judul yang terkesan bombastis dan adegan yang tak masuk akal dinilai meresahkan.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bahkan telah menegur Indosiar atas salah satu tayangan pada program 'Azab'. Belakangan KPI pun telah menegur salah satu tayangan pada program 'Dzolim' milik MNCTV.
 
Berdasarkan data yang dihimpunkumparan, ada 194 judul FTV yang dimiliki Indosiar dan MNCTV. Tercatat bahwa Indosiar memiliki 131 judul. Sedangkan MNCTV memiliki 63 judul.
Dari data tersebut,kumparanlalu mengklasifikasikannya ke dalam duacluster. Yakni azab menurut gender dan profesi.
Klasifikasi itu dilakukan melalui observasi dengan cara menonton 194 film dengan cara skimming.
 
kumparanmencatat, lebih banyak laki-laki yang diazab dibandingkan perempuan. Lalu, profesi pedagang menjadi yang paling banyak diazab.
 
Salah seorang penulis cerita azab untuk program 'Dzolim', Henny Puspita, mengaku kisah yang ditayangkan bukan bersumber dari kisah nyata. Melainkan terinspirasi dari peristiwa sehari-hari yang ia temui.
 
"Ide (cerita azab) muncul ketika melihat tukang ikan keliling di rumah. Lalu dikombinasikan sama imajinasi," kata Henny Puspita saat dihubungikumparan, Selasa (23/10).
 
Azab Menurut Gender
 
Laki-laki ternyata subjek yang dikisahkan paling banyak tertimpa azab. Fakta itu dihasilkan dari analisis terhadap 194 film yang ditayangkan Indosiar dan MNCTV.
 
Dari 131 film yang ditayangkan Indosiar, ada 91 laki-laki yang kematiannya menyimpan cerita tak sedap. Sementara, porsi perempuan yang diazab lebih sedikit.
 
Tercatat, jumlah perempuan bahkan tak sampai setengahnya, yakni 36 kasus. Sisanya ada 4 pasangan suami istri atau pelaku selingkuh yang diazab bersama.
Serupa dengan Indosiar, porsi laki-laki kena azab di program “Dzolim” MNCTV juga lebih banyak. Terhitung 41 laki-laki dari 63 film. Sementara perempuan di angka 20 orang, serta sisanya merupakan pasangan suami-istri.
 
Jika ditotal, mereka yang diazab dalam dua program itu terdiri dari 133 laki-laki, 56 perempuan, serta 5 pasangan suami-istri atau selingkuhan.
 
Kebanyakan kisah laki-laki yang diazab dibarengi cerita sang istri yang tabah dan salihah. Sementara si suami sebagai kepala keluarga yang sombong, curang, hingga bersikap kasar.

Proses shooting film bertema azab. (Foto: Facebook/@Irma Afrilia)
Azab Menurut Profesi
Secara keseluruhan, profesi yang paling banyak diazab dari 194 film adalah pedagang. Disusul pengangguran, ibu rumah tangga, dan karyawan swasta.
 
Para pedagang, digambarkan sering berlaku curang dalam hidupnya. Sementara pengangguran, digambarkan sebagai sosok yang frustrasi dan mencari cara instan untuk mengubah nasib.
 
Sisanya, ibu rumah tangga yang kerap dicitrakan berbuat tidak adil hingga sering bergunjing. Sementara karyawan swasta yang diazab, diakibatkan sikap mereka yang sombong.
Di Indosiar, azab menimpa 34 pedagang, 20 pengangguran, 15 ibu rumah tangga, dan 15 karyawan swasta. Sementara di MNCTV, azab juga menimpa pedagang dan pengangguran dengan jumlah masing-masing 10 orang. Disusul 9 ibu rumah tangga dan 7 karyawan swasta.
 
Jika dilihat secara keseluruhan, azab menimpa 44 pedagang, 30 pengangguran, 24 ibu rumah tangga, dan 22 karyawan swasta. Memang, ada profesi lain seperti mandor dan buruh pabrik yang jumlahnya tak banyak.
 
Untuk jenis kejahatan yang dilakukan sehingga mereka diazab tak jauh dari motif ekonomi. Dari persoalan itu, kemudian berkecambah menjadi sejumlah tindakan yang menghalalkan segala cara. Pelakunya pun jauh dari paparan bangku pendidikan tinggi.
 
Dalam catatankumparan,184 karakter yang diazab merupakan orang yang mengalami kesulitan ekonomi. Sementara, hanya 10 orang yang status ekonomi baik atau kaya..
 
Simak selengkapnya dalam topikMembedah FTV Azab