Ada Pegawai Crowdstrike Ngaku Bikin PC Windows Down, Cek Faktanya
Uzone.id— Gangguan sistem Crowdstrike yang menyebabkan jutaan PC Microsoft Windows di seluruh dunia mengalami Blue Screen masih terus berlangsung hingga saat ini, bahkan dampaknya semakin parah dan serius.
Hingga Sabtu, (20/07), tercatat ribuan jadwal penerbangan dibatalkan karena adanya gangguan pada perangkat Windows ini. Melansir dari LBC UK, lebih dari 4000 (4 persen) penerbangan dibatalkan di seluruh dunia karena bencana IT tersebut.
Di tengah huru-hara perangkat Microsoft Windows mengalami Blue Screen of Death (BSOD), muncul seorang pria bernama Vincent Flibustier yang mengaku menjadi biang kerok gangguan sistem skala global ini. Jika dilihat dari akun X miliknya, Vincent Flibustier mengaku dirinya dipecat di hari pertama ia bekerja gara-gara melakukan kesalahan input code update.
“Hari pertama di Crowdstrike, membuat sedikit pembaruan dan akan rehat di sore hari,” tulisnya sambil berfoto selfie.
2 jam kemudian, dirinya kembali update di X dan mengaku telah dipecat secara tiba-tiba gara-gara pembaruan yang ia buat menjadi penyebab berbagai sistem seluruh duniadownsaat ini.
“Hai, memang benar saya yang melakukan modifikasi/update di Crowdstrike dan menyebabkan kerusuhan di seluruh dunia saat ini. Ini adalah hari pertama saya bekerja sebagai admin sistem dan saya sangat bersemangat. Sebut saja saya memang membuat sedikit pembaruan pada baris kode, niatnya untuk sedikit mengoptimalkan update, tapi ternyata saya harusnya tak melakukan itu,” jelas Vincent dalam video di X.
Tentu pengakuan ini jadihot newsdimana-mana, apalagi ketika Crowdstrikes dan Microsoft Windows tengah sibuk bekerja keras untuk menyampaikan klarifikasi, memulihkan kembali sistem dan mengurangi dampak secepat mungkin. Orang-orang pun akhirnya mengetahui siapa biang kerok yang berhasil ‘menaklukan’ internet pada Jumat kemarin.
Tapi, benarkah Vincent Flibustier merupakan biang kerok dan pelaku utama dibalik gangguan PC Windows skala global ini?Unfortunately,tidak.
Kalian yang sudah siap untuk memberikan kata-kata wejangan sebagai luapan emosi–karena pekerjaan dan pelayanan terganggu, harus mengurungkan niat. Pasalnya, Vincent Flibustier bukan mantan karyawan Crowdstrikes, ia juga bukan admin sistem di perusahaan ini.
Menurut salah satu media Prancis, France TV, Vincent Flibustier adalah seorang pendiri situs Nordpresse yang merupakan situs surat kabar parodi dan pabriknya berita palsu, alias hoaks. Ia juga terkenal sebagai penulis dengan gaya tulisan satir dan sindiran.
Jadi,threadstweet soal dirinya direkrut, dipecat hingga menyebabkan gangguan massal di Microsoft adalah sebuah berita palsu yang jadi ‘hiburan’ di tengah kekacauan dunia maya gara-gara salah satu gangguan IT terbesar di dunia ini.
Soal foto selfie yang diambil di gedung Crowdstrikes, Flibustier menggunakan bantuan Photoshop dan generative AI untuk membuat foto tersebut semakin halus. Foto ini terlihat sangat mengecoh apalagi ditambah dengan akting pengakuan yang meyakinkan serta bukti code update yang ia lampirkan.
Kembali lagi, apa yang disampaikan oleh Flibustier merupakan berita palsu—yang sayangnya berhasil membuat internet semakin heboh dan membuat jutaan orang percaya kalau dirinya adalah dalang dibalik gangguan BSOD di PC Microsoft saat ini.
Dari pekerjaannya saja, Flibustier sangat jago membuat narasi satir dan penuh sindiran, bisa jadi video tersebut adalah sindiran halus pada Crowdstrike yang bisa-bisanya gara-gara kesalahan mereka, aktivitas di seluruh dunia menjadi kacau balau hingga saat ini.
Nyatanya, sampai saat ini Crowdstrikes maupun Microsoft sudah mengonfirmasi kalau gangguan blue screen ini berasal dari sistem keamanan siber Crowdstrikes yang menyebabkan PC dan server terkena dampak menjadi offline. Sistem ini membuat perangkat masuk dalam loop boot pemulihan sehingga sistem tak berjalan lancar.
CEO CEO CrowdStrike, George Kurtz menyebut sumber gangguan ini sudah diidentifikasi dan diisolasi. Pihaknya juga sudah mulai melakukan perbaikan.
“Kami mengarahkan para konsumen untuk mengunjungi portal kami, dan kami akan memberikan update lengkap dan berkelanjutan di situs web. Organisasi yang terdampak juga diharapkan berkomunikasi dengan perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi,” lanjutnya.