Pelanggan Indosat Tembus 100 Juta, Pendapatan Melesat 10 Persen

pada 9 bulan lalu - by

Uzone.id -Setelah mengalami penurunan jumlah pelanggan, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali berhasil menembus 100 juta pelanggan pada semester I tahun 2023. Hal ini diungkapkan Director & Chief Strategy & Execution Officer IOH, Ahmad Zulfikar, dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.

Pada kuartal pertama di tahun ini, jumlah pelanggan Indosat sempat mengalami penurunan menjadi 98,5 juta pengguna dika dibandingkan dengan akhir tahun 2022. 

Namun pada kuartal kedua, perusahaan yang merger dengan Tri Hutchison tersebut mendapatkan penambahan sampai 1,5 juta pelanggan, membuat jumlahnya meningkat hingga 100 juta pengguna.

“Ada penambahan 1,5 juta pelanggan hingga menjadi 100 juta pelanggan sekarang,” jelasnya, dalam sesi Media Update 1H 2023.

 

 

Di kesempatan yang sama, Presiden Director dan CEO IOH, Vikram Sinha mengatakan, pertumbuhan jumlah pelanggan salah satunya dipengaruhi oleh integrasi jaringan dengan teknologi MOCN ataumulti operator core network.

Teknologi ini memberikan pertumbuhan total pelanggan berkualitas sebesar 4 persen atau 3,8 jutayear-on-year(YoY) menjadi 100 juta. Tren ini sejalan dengan peningkatan pendapatan rata-rata per pengguna atau ARPU menjadi Rp35.800 pada kuartal kedua. 

Jumlah pelanggan yang bertumbuh, otomatis trafik data pun meningkat. Dalam laporannya, IOH mencatat pertumbuhan trafik data sebesar 16,8 persen YoY atau lebih dari 7.000petabyte.

Seluruh peningkatan layanan tersebut ditopang oleh lebih dari 215 ribu total BTS pada semester I 2023 yang meningkat 8,5% YoY, dengan 167 ribu merupakan BTS

 

 

4G.

 

“Percepatan integrasi MOCN yang dikombinasikan dengan strategigo-to-marketyang tepat, membawa kami pada jalur yang tepat dalam memberikan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan,” terang Vikram.

Berkat catatan yang positif pula, total pendapatan perusahaan melesat 10 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp24,7 triliun. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp1,9 triliun.

Pertumbuhan kinerja perusahaan turut menghasilkan peningkatan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp11,4 triliun, dimana marginnya mencapai 46,1 persen pada semester pertama tahun ini.