Pemain Anyar Pemegang Kunci Juara Persija

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Persija Jakarta2018 akan sama dengan Persija-persija sebelumnya yang hanya meramaikan liga seandainya tidak memiliki pemain-pemain anyar yang datang pada awal musim Liga 1tahun ini.

Seperti pada umumnya klub-klub yang hendak mengarungi musim baru, Persija pada akhir 2017 hingga awal 2018 mencari pemain-pemain yang sekiranya cocok dengan visi dan misi bermain sang pelatih.

Tidak sedikit nama masuk dalam daftar uji coba. Hingga akhirnya Jaimerson, Simic dan Riko resmi terdaftar menjadi rekan dari Ismed Sofyan, Rezaldi Hehanusa, Andritany Ardhiyasa, dan Ramdani Lestaluhu.

 
Kedatangan tiga pemain baru itu benar-benar menjadi pembeda bagi Persija. Dalam laga uji tanding pramusim, Simic tak henti-henti menunjukkan kapasitas sebagai juru gedor nomor wahid.

Sejalan dengan penampilan pemain asing asal Kroasia, Riko pun tak kehilangan panggung lantaran mampu memukau dengan akselerasi dan umpan dari sayap kanan. Jaimerson pun berhasil menjadi palang pintu kokoh di lini pertahanan.


Ketiga pemain itu nyaris selalu tampil dalam laga Persija di Liga 1. Jaimerson dan Simic sama-sama tampil dalam 31 pertandingan, sedangkan Riko merumput dalam 27 laga. JumlahcapsRiko yang agak lebih sedikit juga tidak lepas dari pemanggilan sang pemain ke Timnas Indonesia.

 
Jaimerson memiliki kontribusi dalam keberhasilan Persija meraih gelar Liga 1 2018. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Gol demi gol yang disumbangkan Simic benar-benar memiliki arti bagi Persija. Mantan pemain timnas Kroasia U-21 itu merupakan pencetak gol terbanyak Macan Kemayoran dengan 18 gol. Secara hitungan matematis, Simic menyumbangkan 33,9 persen dari seluruh gol Persija di Liga 1 2018.


Simic melakukan tugas dengan baik sebagai ujung tombak. Tanpa Simic, Persija bisa jadi kehilangan taring karena tidak ada pemain lain yang mampu mencetak jumlah gol hinggadouble digit. Jaimerson yang merupakan pencetak gol terbanyak kedua Persija hanya melesakkan tujuh gol. Kemampuan pemain Brasil itu membobol gawang lawan juga menjadi nilai plus selain dapat menggalang pertahanan yang solid bersama Maman Abdurrahman atau Gunawan Dwi Cahyo.

 
Marko Simic didatangkan Persija dari klub Malaysia, Melaka United, pada akhir 2017. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Persija berada di puncak klasemen tanpa status sebagai klub pencetak gol terbanyak. Jumlah gol klub ibu kota ini kalah banyak dibanding Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Arema FC, Barito Putera, dan Persela Lamongan. Tapi keunggulan Persija terlihat dari jumlah kebobolan yang mereka derita. Dari 34 pertandingan hanya ada 36 gol yang bersarang di gawang mereka. Catatan itu ditambah 14clean sheetdalam semusim.


Dari statistik tersebut kemampuan bertahan skuat Persija dapat dikatakan cukup baik dan tentu ada peran serta Jaimerson yang menjadi bek tengah sebagai salah satu pemberi komando.

Berbeda dengan jumlah gol Simic dan kekuatan Jaimerson, Riko hadir dengan assist dan aksi individu atau kerja sama di lini tengah serta sayap yang kerap menjadi pemecah kebuntuan Persija dalam membongkar pertahanan lawan. Sembilan umpannya yang menjadi gol, membuat Riko kini berada di peringkat kedua dalam urusan umpan matang di Liga 1 2018, hanya kalah dari Rizky Rizaldi Pora yang sudah memberi 10 assist di Barito Putera.

 
Riko Simanjuntak membela Persija di Piala AFC 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Simic, Jaimerson, dan Riko menjadi tiga sosok kunci Persija di musim ini, namun tetap sepak bola adalah kerja sama tim. Macan Kemayoran pun sempat kepayahan ketika beberapa pemain harus beristirahat karena kondisi fisik atau hukuman larangan tanding.


Shahar Ginanjar, Michael Orah, dan Renan Da Silva yang direkrut pada pertengahan musim menjadi jawaban bagi kedalaman tim yang dibutuhkan Stefano Cugurra. Peran Shahar terlihat jelas ketika mantan kiper Persib Bandung itu menjadi deputi Andritany yang harus bolak-balik ke Timnas Indonesia.

 
Orah yang didatangkan dari Kalteng Putra juga mampu menjadi pengganti yang pas atas ketidakhadiran Rezaldi yang mengalami masalah pada tumit ketika liga memasuki paruh kedua. Sedangkan Renan da Silva turut ambil bagian dalam menyempurnakan kinerja ruang mesin Persija di lini tengah dengan visi bermain dan umpan yang akurat.


Keberadaan pemain-pemain baru yang menjadi nyawa tim menandai Persija berhasil memanfaatkan bursa transfer jual beli pemain dengan baik. Mereka melakukan belanja pemain yang tepat dan efektif untuk mendongkrak performa tim dan mewujudkan tim tak hanya bernama besar, tetapi juga benar-benar menjadi juara.

Berita Terkait