Perkembangan Proyek Landasan Baru Bandara Soetta

pada 7 tahun lalu - by

Tangerang – Proses pembebasan tanah untuk pembangunan landasan (runway) ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjalan lancar.

Hingga bulan ini, PT Angkasa Pura II (Persero) bersama Tim Pembebasan Tanah yang dikepalai oleh Badan Pertanahan Nasional telah membebaskan tanah seluas 21 hektare terdiri dari 171 bidang di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

Adapun luas tanah yang dimilik AP II sebelumnya adalah 49 hektare, sehingga total tanah yang sudah dimiliki adalah 70 hektare.

"Beberapa bidang tanah juga telah memasuki proses konsinyasi di Pengadilan Negeri sehingga pembangunan runway ketiga ini dapat dilakukan tepat waktu. Kami berharap proses ini akan semakin baik ke depannya sehingga pembangunanrunwayketiga pun dapat segera dilaksanakan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam keterangan resmi, Senin (23/10). 

Dia melanjutkan, total kebutuhan tanah untuk pembangunanrunwayketiga adalah sekitar 216 hektare dan AP II sudah memiliki 49 hektare lalu ditambah dengan 21 hektare yang baru dibebaskan berlokasi di Desa Bojong Renged, Benda dan Selapajang Jaya.

"Saat ini, proses musyawarah juga tengah dilangsungkan terhadap pemilik tanah lainnya dan kami berharap dapat segera mencapai mufakat sehingga pembebasan tanah cepat dilakukan," ujarnya. 

Terbaru, telah dilakukan musyawarah dengan warga desa Rawa Rengas pada tanggal 26-28 September 2017 dan 4-5 Oktober 2017 terhadap pemilik dari 571 bidang di mana sebagian besar telah menyatakan setuju atas nilai ganti kerugian yang ditawarkan, selanjutnya akan dilakukan musyawarah dengan warga desa Rawa Burung.

Runwayketiga dengan dimensi 3000 x 60 m2 ini ditargetkan dapat mulai dioperasikan pada tahun depan untuk mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam di Bandara Inernasional Soekarno-Hatta.

Pembangunanrunwayketiga termasuk pengembangan sesuai grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam meningkatkan kapasitas sisi udara dan melengkapi pengembangan di sisi darat yang telah dilakukan yakni pembangunan Terminal 3, operasional Skytrain yang menghubungkan seluruh terminal, pembangunan stasiun kereta bandara, dan ke depannya revitalisasi Terminal 1 dan 2, pengembangan Cargo Village dan sebagainya.

Adapun khusus pengembangan di sisi udara, selain pembangunanrunway ketiga, AP II juga melakukan pembangunan infrastruktur pendukungimprove runway capacity86 atau IRC-86, pembangunaneast cross taxiway, dan perluasan apron guna mengakomodir sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam.