Pemerintah Dianggap Perlu Tingkatkan Kelayakan Proyek Infrastruktur

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

UZone - Pemerintah perlu memperhatikan dan meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur lewat penciptaan nilai tambah dan kerja sama pemerintah dan badan usaha. 

Hal itu diungkapkan Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia Dr Mohammed Ali Berawi. 

"Penciptaan nilai tambah dilakukan melalui inovasi dalam perencanaan infrastruktur sehingga infrastruktur memiliki beberapa fungsi yang terintegrasi dan mengolaborasi beberapa sektor," kata Ali dalam keterangan resminya, Jumat (15/12). 

Beberapa studi kasus yang disampaikan Ketua Komisi Kebijakan Strategis Infrastruktur Kadin ini yaitu rencana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda, Terowongan Prasti, Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya dan Tol Trans Sumatra.

Dalam makalah berjudul Stimulating Innovation and Creating Value-Added Mega Infrastructure Project: Unlocking Financial Availability and Increasing Project Feasibility, dia menjelaskan bagaimana menghasilkan perencanaan bernilai tambah dalam rangka memaksimalkan manfaat yang dapat dihasilkan dari pembangunan infrastruktur.

"Dalam perencanaannya, proyek kereta api cepat bukan hanya berfungsi untuk kemudahan transportasi dan logistik tetapi juga dapat meningkatkan kegiatan produktivitas bisnis dan pengembangan wilayah di sepanjang sembilan jalur alternatif Jakarta-Surabaya," ujarnya. 

Pengembangan wilayah tersebut akan menghubungkan dan menciptakan kawasan baru untuk industri dan pariwisata dan bahkan pengembangan Kota Walini sebagai Silicon Valley dan technology park Indonesia.

“Hal ini dapat meningkatkan kelayakan dan manfaat dari pembangunan kereta api cepat," katanya. 

Investor di Indonesia juga sempat merancang mega proyek Jembatan Selat Sunda sebelum akhirnya dibatalkan pembangunannya. Pada rancangan mega proyek tersebut, jembatan sepanjang 30 Km itu akan memberikan manfaat di berbagai sektor yaitu transportasi, energi, telekomunikasi, pariwisata dan pengembangan kawasan industri.

Dalam rancangannya, jembatan Selat Sunda berfungsi sebagai infrastruktur untuk mendistribusikan minyak dan gas serta sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga pasang surut. Jembatan Selat Sunda juga dirancang sebagai rel kereta api gantung berjalur ganda.

Sementara di sektor telekomunikasi, serat optik sepanjang 29 Km akan ditanamkan pada jembatan. Pembangunan Jembatan Selat Sunda juga akan meningkatkan perekonomian melalui pengembangan area industri seluas 5.000 Ha dan destinasi wisata.

Selain memberikan nilai tambah pada proyek infrastruktur, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) juga dapat meningkatkan kelayakan pembangunan infrastruktur.

Adapun untuk memaksimalkan pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri maka pemerintah harus melakukan penegakan hukum dan membuat kebijakan yang kondusif.