Pemerintah Ketok Palu Tak Berikan Insentif Mobil Hybrid

pada 4 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak terdapat perubahan atau penambahan kebijakan baru di sektor otomotif di Indonesia. Termasuk tidak memberikan insentif kepada mobil hybrid.

Padahal, pertumbuhanindustri otomotifsedang mengalami perlambatan di semester satu tahun 2024 ini yang mencapai 19 persen. Kondisinya kini mulai membaik karena terdapat pameran otomotif di Juli 2024 kemarin yakni GIIAS 2024.

Jika melihat penjualan mobil listrik, segmen yang satu ini terus menunjukkan angka yang positif. Bahkan segmen ini bisa tumbuh hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ujar Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi.

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid dua kali penjualan BEV (Battery Electric Vehicle). Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," lanjutnya.

Menurut Airlangga, penjualan mobil listrik harus terus didorong agar pertumbuhannya semakin cepat. Dirinya pun cukup puas dengan hasil dari pameran otomotif yang sudah berlangsung.

 

 

"Tentu kita dorong bahwa electric vehicle ini yang harus didorong supaya lebih cepat lagi. Tapi dari pameran otomotif kemarin, hasilnya relatif bagus untuk kita mendorong penjualan," jelasnya.

Meskipun tidak mengatakan secara langsung, namun telah diputuskan pemerintah tidak akan menambah kebijakan, termasuk tidak menghadirkaninsentifmobilhybridseperti yang diusahakan oleh asosiasi.

 

 

"Sempat kemarin mereka menunggu apakah ada kebijakan baru atau tidak, jadi tentu ada yang menunggu. namun pemerintah terus dengan kebijakan-kebijakan yang ada saja," tengasnya.

Perlu diketahui, dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat 25.791 unit Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang sudah didistribusi di enam bulan pertama 2024. Jumlah tersebut meningkat sebesar 49 persen dibandingkan di periode yang sama di tahun lalu.

Oleh karenanya, HEV menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional yakni 37.731 unit. Hanya saja secara persentase tidak sepesat BEV yang mampu naik hingga 104 persen selama Januari-Juni 2024 yakni menjadi 11.940 unit.