Pemesanan Honda EM1 e: Capai Ratusan Unit, Gak Semua Dapat Subsidi?

pada 10 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku sudah mendapatkan pemesanan motor listrik Honda EM1 e: hingga ratusan unit. Sementara hingga awal Februari kemarin, sebanyak 60 unit motor listrik sudah dikirimkan ke konsumen.

Hal ini disampaikan langsung oleh Octavianus Dwi selaku Direktur Marketing PT AHM. Sementara sisa pemesananHondaEM1 e: yang belum terpenuhi disebutkan masih dalam proses pengajuan subsidi.

Menariknya, meskipunmotor listrikHonda EM1 e: telah mendapatkan subsidi dari pemerintah, namun tidak semua konsumen ternyata mendapatkan potongan Rp7 juta. Hal ini dikarenakan beberapa konsumen EM1 e: sudah pernah membeli motor listrik subsidi.

Sehingga ketika membeli Honda EM1 e: sudah tidak bisa lagi mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Sejauh ini kami sudah mengirimkan total 60 unit HondaEM1 e:ke konsumen. Soal pemesanan ya ada lah, enggak bisa saya sebutkan di sini, tapi ada ratusan unit yang terpesan," ujar Octa dalam peluncuran Stylo 160 di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (2/2).

Dari total 60 unit yang dikirimkan AHM ke konsumen, Octa mengakui Pulau Jawa masih terus menjadi dominan. Sementara untuk pengiriman ke jaringan dealer masih terus dilakukan dan diharapkan dapat terus meningkat.

"Sejauh ini masih Pulau Jawa karena ke luar Jawa masih proses pengiriman," jelas Octa.

Sebagai tambahan informasi, Vice President Director PT AHM Thomas Wijaya sebelumnya mengklaim bahwa pemesanan motor listrik Honda EM1 e: sudah mencapai sekitar 50-100 unit. Jumlah tersebut dihitung setelah unit diperkenalkan di GIIAS 2023.

Saat ini Honda telah menyiapkan 660 dealer e: Shop yang dirancang khusus untuk melayani konsumen motor listrik. Targetnya akan terdapat 1.000-1.200 outlet e: Shop tercapat sebelum akhir 2024.

"Tahun depan ada satu sampai dua model lainnya. Produksinya akan melihat seperti apa volume dan demand-nya," ucap Thomas.

Saat ini Honda EM1 e: dijual seharga Rp40 jutaan belum termasuk subsidi. Jika dipotong subsidi sebesar Rp7 juta, maka harga banderolnya menjadi hanya Rp33 jutaan saja.