Pendanaan Startup Lagi Seret, eFishery dan Lazada Malah Dapat Suntikan

pada 7 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Pendanaanstartupdi Asia Tenggara terus mengalami penurunan, bahkan di Q1 tahun ini, penurunan tersebut menjadi yang paling rendah selama 5 tahun terakhir.

Mengutip dari Nikkei Asia, laporan SE Asia Deal Review mengatakan bahwa di kuartal pertama 2024, startup di wilayah Asia Tenggara hanya mengumpulkan USD1 miliar atau Rp16 triliun dari 180 total transaksinya.

Di tengah seretnya pendanaan venture capital saat ini, dua startup IndonesiaeFisherydanLazadaberhasil mendapatkan kucuran dana dalam jumlah besar. 

 

 

Startup eFishery yang berstatus unicorn ini mendapat kucuran dana segar dari PT Bank HSBC Indonesia dengan status Green and Social Loan. Tak tanggung-tanggung, pinjaman ini berjumlah USD30 juta atau setara Rp487 miliar.

CEO eFishery Gibran Huzaifah menyambut baik danaGreen and Social Loanini. Menurutnya, pendanaan ini menjadi langkah penting perusahaan yang memiliki misi  merevolusi industri akuakultur di Indonesia.

“Pendanaan ini memungkinkan kami memperluas armada eFeeder, serta memberdayakan pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan teknologi dan sumber daya yang diperlukan, agar lebih produktif dan berkelanjutan,” kata Gibran dalam acara Penandatanganan Pemberian Pinjaman, dikutip dariKatadata, Senin, (03/06).

eFeeder sendiri adalah alat pemberi pakan ikan otomatis atau smart feeder yang dapat memaksimalkan budidaya ikan dan udang para petani.

 

 

Gibran berharap dengan adanya pinjaman ini, para pembudidaya di skala kecil akan memiliki akses yang lebih luas lagi dalam memasarkan hasil budidaya mereka. Selain itu, Gibran juga menyebut kalau kemitraan dengan HSBC ini bisa menghubungkan perusahaan mereka dengan jaringan global.

Selain eFishery, e-commerce Lazada yang juga hadir di Indonesia dikabarkan kembali menerima kucuran dana dari Alibaba Group. Melansir dari Marketing Interactive yang berbasis di Singapura, Alibaba dilaporkan telah mengucurkan dana USD230 juta atau Rp3,7 triliun. 

Pendanaan baru ini dilaporkan ketika para pemain eCommerce di wilayah Asia Tenggara beralih ke opsi biaya rendah agar bisa menjadi platform terdepan dalam persaingan e-commerce di wilayah ini.

Lazada sendiri sebelumnya sempat terseok-seok di awal tahun dengan memangkas sejumlah karyawan mereka di berbagai negara usai mendapat suntikan dana USD634 juta atau Rp9,8 triliun dari Alibaba.

Sepanjang 2023 lalu, Alibaba setidaknya sudah mengucurkan dana Rp1,8 miliar atau Rp29,2 triliun, yang dilakukan selama 3 kali yaitu pada bulan April (USD353 juta), Juli (USD845.4 juta) dan Desember (USD634 juta).