Pengakuan Peretas: Situs-Situs Milik Pemerintahan Lemah

pada 6 tahun lalu - by

Tersangka peretas situs Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berinisial DS alias Mr. Cakill menyatakan, bahwa situs-situs pemerintahan masih lemah. Atas alasan itu, DS yang tidak hanya meretas situs Bawaslu itu juga meretas puluhan situs pemerintahan lainnya.

DS yang masih berusia 18 tahun mengaku hanya iseng menguji keamanan ataufirewallsitus Bawaslu. Begitu pula laman-laman pemerintahan lainnya, ia pun melakukan peretasan untuk menjajal keamanan laman pemerintahan tersebut.

"Iya sangat lemah masih situs pemerintahan," kata DS di Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/5).

DS mengaku tidak ada suruhan dari pihak-pihak tertentu. Ia mengaku hanya iseng meretas situs-situs pemerintahan tersebut.

Berdasarkan pengakuannya, tidak ada pula keuntungan finansial dari aktivitas peretasan yang ia lakukan. "Banggadoang," ucapnya.

DS yang merupakan warga Bekasi itu juga mengaku tidak menarget secara spesifik situs mana yang akan diretas. "Secararandom(acak) sajasih,nggak narget," ujar dia.

Ilmu untuk melakukan peretasan ini, kata DS, dipelajari secara otodidak dari informasi di internet dan grup-grup di media sosial. Selain situs pemerintahan, DS juga mengaku meretas situs situs pendidikan. "Kayakmisalnya dinas di pedesaan, Universitas Brawijaya Malang," ucap dia.

Polisi menangkap DS (18 tahun) alias Mr Cakill pada Sabtu (30/6). Pelaku ditangkap lantaran melakukan peretasan berupa tindakandefacing,yakni berupaya mengubah tampilan dan konfigurasi fisik dari laman http://inforapat.bawaslu.go.id dengan membobol sistem keamanan laman tersebut.

Kepala Sub Direktorat II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Asep Syafruddin menyatakan, pelaku ditangkap di Jalan Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku ditangkap beserta sejumlah barang bukti alat elektronik, kartu SIM, sejumlah akun media sosial dan surat elektronik yang diduga digunakan pelaku untuk menunjang aktivitas peretasan pelaku.

"Motifnya iseng mencobafirewallatau sistem keamanan dariwebsitehttp://inforapat.bawaslu.go.id," kata dia, Jumat (6/7).

Di samping membobol laman Bawaslu, peretas tersebut diketahui membobol ratusan laman lainnya. Laman laman itu, di antaranya, laman DPRD Banten, Yayasan Al Muslim, serta laman belanjaonlinedalam dan luar negeri dan masih banyak lagi.