Pengamat: Ruangguru Tetap Bikin Gaduh Jika Tidak Keluar dari Prakerja

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Ilustrasi foto: Marvin Meyer / Unsplash)

Uzone.id --Polemik yang mengaitkan startup digital Ruangguru dengan program Kartu Prakerja belakangan sedang santer dibahas oleh masyarakat Indonesia, khususnya netizen. Seiring mundurnya CEO Ruangguru Belva Devara dari posisi Staf Khusus Presiden, kira-kira apakah hal ini akan menyudahi perdebatan netizen?

Menurut pengamat dan Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, dengan mundurnya Belva dari jajaran Stafsus Presiden pada Selasa, 21 April kemarin bukan ‘solusi’ yang akan meredamkan perdebatan masyarakat Indonesia.

“Persoalan dan kegaduhan publik tidak akan berhenti meski Belva mengundurkan diri dari posisi Staf khusus Milenial,” tutur Heru saat dihubungiUzone.id, Rabu (22/4).

Baca juga:Jadi Trending Topic, Belva Devara Mundur dari Stafsus Jokowi

Dia menyambung, “hal itu karena peristiwa terjadi saat Belva masih sebagai Staf Khusus, Ruangguru menjadi mitra Prakerja dan ada uang Rp5,6 triliun yang dikeluarkan negara untuk pelatihan Prakerja. Apalagi core Ruangguru ‘kan segmen pelajar yang kemudian tiba-tiba memberikan pelatihan juga untuk Prakerja.”

Dari pengamatan Heru, di masa pandemi seperti ini pasar bimbingan belajar tentu sedang turun dan daya beli masyarakat mulai menurun. Namun, terlepas itu semua, Heru menganggap kegaduhan masyarakat belum tentu bisa berakhir hanya dengan Belva angkat kaki dari Stafsus Presiden.

“Agar tidak menimbulkan kecurigaan sebab yang dipertaruhkan ini nama Ruangguru dan Belva, maka ada langkah lanjutan yang diperlukan. Pilihannya, Ruangguru juga mundur dari mitra Prakerja, atau semua pelatihan Prakerja melalui Ruangguru digratiskan,” tutur Heru.

Dia menyambung, "meski gratis 'kan Ruangguru mendapat manfaat penambahan jumlah pengguna yang nantinya bisa mencapai jutaan dari yang mendapat Prakerja."

Baca juga:Telkom dan Startup Lokal Punya Situs Khusus tentang COVID-19

Menurutnya, jika hal ini masih saja berlanjut, dapat muncul masalah baru jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengusut skandal ini.

“Khawatir KPK akan menelisik kasus ini dan bisa mencoreng nama Belva dan Ruangguru ke depannya. Jadi jika tidak melakukan langkah apapun, saya khawatir orang juga akan berpandangan negatif pada Ruangguru,” tutup Heru.

Seperti yang diketahui, Ruangguru menjadi salah satu dari 8 mitra pelatihan online dari program Kartu Prakerja. Selain Ruangguru, deretan pembelajaran online lainnya yang dapat diakses oleh pengguna Prakerja adalah Tokopedia, Pijar Mahir, Pintaria, Sekolahmu, Bukalapak, Kemnaker, dan Maubelajarapa.