Penganut Teori Bumi Datar Alami Perpecahan, Kini Percaya Bumi Berbentuk Donat

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Hal menghebohkan muncul di internet, beberapa penganut teori bumi datar, mendadak berganti haluan, mereka berbondong-bondong mempercayai teori konspirasi baru, yakni teori bumi donat.

Kronologi awal perpecahan ini, bermula saat seorang netizen bernama Varuag mengatakan bahwa planet ini sebenarnya tidak berbentuk bulat atau data, tapi berbentuk seperti donat. Bahkan ia telah mempersiapkan 'amunisi' untuk memperkuat pemikiranya itu.

"Saya punya teori yang menyatakan bahwa Bumi sebenarnya memiliki bentuk seperti torus (bentuk mirip donat),"

Baca juga :

Lebih lanjut Varuag menjelaskan kalau lubang yang berada ditengah tidak dapat terlihat karena cahaya matahari hanya mengikuti kelengkungan diantara sisinya. 

Lalu yang menjadi pertanyaan penting, bagaimana siang dan malam bisa terjadi?

Varuag kemudian menjawab pertanyaan itu dengan analogi sederhana, ia memberikan contoh senter yang menerangi donat di atas meja. Sisi donat yang mendapat cahaya dari senter itu adalah siang, sebaliknya yang tidak terkena cahaya adalah malam.

"Nyalakan senter di atas meja. Lalu, taruh donat di sampingnya. Sisi yang mendapat cahaya dari senter adalah siang," katanya menjelaskan.
 
Bentuk bumi menurut penganut bumi donat

 

Dalam teorinya ini, Varuag juga menjelaskan kalau bumi donat juga membutuhkan waktu 24 jam untuk menyelesaikan rotasi terhadap porosnya. 

Lalu Varuag juga menjelaskan soal kutub utara dan kutub selatan, penjelasannya ini sebenarnya sama persis dengan kondisi bumi bulat, utara dan selatan.

Meski tidak masuk akal, tapi ada saja orang-orang yang kini mempercayai teori bumi donat, bahkan di twitter pun ada akun resmi yang mendukung tentangnya.

 
Akun resmi penganut teori bumi donat via Twitter

Walaupun begitu, Varuag telah dicap sebagai pembelot oleh penganut teori bumi datar, dirinya dan semua orang yang mendukung teori konyolnya itu dianggap sebagai pesaing dari penganut teori bumi datar.

Baca juga :