Pengapalan Smartphone Hanya Tumbuh 6 Persen, Bukan 9 Persen
Uzone.id- Krisis semikonduktor yang menerpa semua industri di dunia akhirnya membuat perusahaan riset mengubah prediksinya. Salah satunya adalah Counterpoint Research yang menurunkan prediksi pertumbuhan bisnis smartphone di dunia menjadi hanya 6 persen.
Dilansir melaluiEconomic Times, Jumat, 1 Oktober 2021, krisis chip telah menerpa bisnis smartphone secara global. Menurut laporan awal, mereka memprediksi pertumbuhan smartphone mencapai angka 9 persen. Namun data terbaru memperlihatkan jika pertumbuhan itu hanya 6 persen saja.
Krisis semikonduktor diyakini telah mempengaruhi semua ekosistem smartphone dunia, hampir semua merek terkena krisis. Tak hanya Samsung, tapi juga OPPO sampai Xiaomi. Bahkan Apple diyakini mengalami dampak yang cukup besar dalam suplai produksi.
Baca juga:Harga Jual Smartphone Bakal Naik 20 Persen
Data Counterpoint Research menyebutkan dalam data Global Smartphone Quarterly Shipment Forecasts, pertumbuhan pengapalan unit smartphone di 2021 tumbuh hanya 6 persen per tahun, menjadi hanya 1,41 miliar unit. Sebelumnya, riset Counterpoint menyebut jika kenaikan bisnis smartphone mencapai 9 persen, menjadi 1,45 miliar unit.
"Industri smartphone diprediksi mampu bangkit tahun ini, usai Covid-19 menghantam pasar di 2021. Oleh karena itu, vendor smartphone memesan komponen dalam jumlah besar akhir tahun lalu. Sayangnya, kebutuhan konsumen mulai meningkat di kuartal pertama. Akibatnya, produsen semikonduktor hanya bisa memenuhi 70 persen dari permintaan brand smartphone, makin menambah masalah. Kami percaya, 90 persen industri terdampak krisis ini dan dampaknya masih akan berlanjut di paruh kedua 2021," ujar periset counterpoint.
Krisis chip yang menyebabkan suplai komponen perangkat terganggu pada akhirnya akan menaikkan harga jual gadget. Terbaru, TSMC dikabarkan akan menaikkan harga komponen chip dalam waktu dekat. Kenaikannya tidak tanggung-tanggung, sampai 20 persen.
Baca juga: Krisis Chip, Bagaimana Nasib Smartphone Samsung?
Wall Street Journal melaporkan, Jumat, 27 Agustus 2021, jika Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., atau yang biasa dikenal sebagai TSMC, berencana untuk menaikkan harga jual komponen chip buatannya. Kenaikan itu akan terjadi di kuartal akhir tahun ini atau sekitar awal tahun depan.
TSMC akan menaikkan harga jual chip sekitar 10 sampai 20 persen. Jika rumor ini benar adanya, manufaktur perangkat teknologi juga akan mengalami kenaikan harga jual. Bukan hanya CPU dan GPU AMD tapi juga dari Intel dan Nvidia. Bahkan vendor laptop, iPhone buatan Apple dan produsen smartphone Android yang mengandalkan komponen Qualcomm juga dipastikan akan mengalami kenaikan harga.
TSMC, sebagai produsen chip terbesar di dunia merasa perlu menaikkan harga karena terjadi lonjakan permintaan chip di pasar. Kenaikan harga sebesar 20 persen akan berlaku bagi chip komponen untuk produsen otomotif, sedangkan industri lainnya naik sekitar 10 persen.