Pengeluaran buat Langganan Netflix dkk Nyaris Rp15 Juta per Tahun
Uzone.id —Hasil riset Kaspersky menemukan fakta bahwa netizen dunia rata-rata berlangganan 12 aplikasi berbayar sepanjang tahun 2024. Temuan ini berdasarkan data yang didapat dari aplikasi SubsCrab, alat manajemen langganan untuk memantau biaya pengguna dengan periode Januari hingga Agustus 2024.
“Dengan semakin beragamnya penawaran, jumlah langganan pengguna cenderung bertambah, begitu pula anggaran yang dihabiskan untuk langganan tersebut,” kata Kirill Yurkin, Kepala Aplikasi SubsCrab, dalam keterangannya, Kamis, (07/11).
Dalam temuan tersebut pengguna rata-rata berlangganan ke aplikasi-aplikasi seperti Netflix, Spotify, dan YouTube Premium. Aplikasi streaming seperti Netflix, Disney+ menjadi yang paling banyak di-subscribe dengan angka 22 persen.
Paket bundle yang menggabungkan langganan TV, film, game, internet dan telekomunikasi juga banyak digunakan dengan pengguna mencapai 16 persen. Sementara itu, layanan musik jadi yang ketiga yang banyak di-subscribe dengan angka 8 persen.
Dari sekian banyak aplikasi langganan, chatbot ChatGPT menjadi aplikasi yang paling laris saat ini. Pertumbuhan langganannya mengalami kenaikan sebesar 296 persen dibandingkan dengan tahun 2023.
Di posisi kedua, ada langganan YouTube Premium yang ikut naik dengan pertumbuhan 122 persen, disusul Telegram Premium 73 persen, X Premium dengan angka 64 persen dan Snapchat+ dengan pertumbuhan 59 persen.
Terlepas dari itu, meski jumlah langganan mengalami peningkatan, tapi Netflix, YouTube Premium, dan Spotify menjadi 3 aplikasi yang paling sering dibatalkan oleh pengguna.
Berapa biaya langganan netizen untuk aplikasi-aplikasi in?
Dengan biaya langganan yang terus naik dan jumlah aplikasi yang dibayar, mayoritas pengguna lebih memilih pembayaran bulanan dengan persentase 76 persen. Selain lebih murah, pengguna juga bisa membatalkan langganan kapanpun.
Sementara 17 persen memilih langganan tahunan dan 7 persen lebih menyukai periode pembayaran lain, seperti paket mingguan atau dua tahun.
Nah, soal biaya rata-rata langganan aplikasi per tahun, pelanggan di seluruh dunia rata-rata menghabiskan uang sebesar USD938 atau Rp14,8 juta untuk berlangganan setiap tahunnya.
Turki menjadi negara langganan rata-rata terendah sebesar UD4 per atau RP60 ribuan bulan, atau USD23 atau Rp364 ribu per tahun.
Sebaliknya, Inggris memiliki harga langganan bulanan rata-rata tertinggi sebesar USD13 atau Rp200 ribuan sementara Jerman memiliki harga langganan tahunan rata-rata tertinggi sebesar USD64 atau Rp1 jutaan.
Selain aplikasi-aplikasi besar, di beberapa negara, layanan lokal malah memimpin layanan berbayar. Misalnya, di Brasil, posisi teratas dipegang oleh platform streaming nasional, Globoplay.
Alat produktivitas, telekomunikasi, dan layanan pengiriman lain juga turut dalam 20 aplikasi teratas banyak di-subscribe, beberapa diantaranya adalah Microsoft 365, Adobe Creative Cloud, LinkedIn Premium, Canva, dan Discord.