Pengguna Lebih Sering Pesan Makanan di GrabFood Ketimbang GoFood

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Layanan pesan makanan melalui kurir ojek online di Indonesia memang sangat populer, khususnya selama pandemi. Pemain besarnya pun sudah jelas, ada GrabFood, GoFood, dan pemain baru yang tak kalah pamornya adalah ShopeeFood.

Dari ketiga pemain tersebut, GrabFood ternyata lebih sering dipakai oleh para merchant dan para konsumen di Indonesia.

Lembaga riset digital Snapcart Indonesia memaparkan, GrabFood menjadi aplikasi pesan-antara makanan paling banyak digunakan merchant dengan persentase 82 persen. Dengan kata lain, ada 82 persen restoran dan toko makanan-minuman yang menggunakan aplikasi Grab yang menaungi GrabFood ini.

Posisi kedua ditempati GoFood dengan angka 71 persen dan disusul oleh ShopeeFood sebanyak 28 persen.

Dari total responden, 42 persen merchant mengaku mereka telah memanfaatkan aplikasi pesan-antar makanan setidaknya dalam 12 bulan terakhir.

Baca juga:Emtek Group Investasikan Rp5,4 Triliun ke Grab?

Hal menarik lainnya, popularitas GrabFood dan GoFood sebenarnya sama, sedangkan ShopeeFood berada di belakang kedua layanan tersebut. Dari total responden, 100 persen mengaku tahu dan mengenal GoFood dan GrabFood, sedangkan 52 persennya mengatakan mereka tahu ShopeeFood.

Selain itu, rata-rata konsumen menggunakan GrabFood sekitar 6 kali dalam sebulan. Sedangkan GoFood sekitar 5 kali sebulan. Jika melihat dari rata-rata volume pesanan, GrabFood masih lebih tinggi 11 persen dari GoFood.

“Ada faktor non-promo ketika konsumen memilih aplikasi yang hendak digunakan, seperti variasi dan jumlah restoran dan makanan yang tersedia dalam aplikasi, kemudahan menggunakan aplikasi, dan kecepatan mendapatkan driver,” ungkap Direktur Snapcart Indonesia, Astrid Wiliandry dalam pernyataannya yang diterimaUzone.id, Senin (22/11).

Secara berurutan, konsumen juga mengaku telah berpengalaman menggunakan GrabFood sebanyak 92 persen dan GoFood 90 persen. Sedangkan ShopeeFood memperoleh persentase 35 persen.

Sementara jika kembali menilik penjualan harian merchant, rata-rata penggunaan GrabFood mencapai Rp750 ribu, atau lebih tinggi 13 persen dari GoFood yang berada di angka Rp670 ribu.

Baca juga:Digugat Rp2 Triliun, GoTo Hormati Proses Hukum Indonesia

Sedangkan untuk di Jabodetabek melaporkan penjualan dengan GrabFood lebih tinggai 10 persen dibandingkan GoFood, dan di kota lebih kecil seperti Purwokerto, GrabFood lebih besar 16 persen ketimbang GoFood.

Dan aspek terakhir yang dibahas adalah, survei ini turut menunjukan 85 persen konsumen setuju kalau GoFood menjadi brand yang disukai orang Indonesia. Sementara 90 persen konsumen mengatakan kalau Grab lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Seperti yang diketahui, riset mengenai industri pesan-antar makanan pertama diadakan di Indonesia dan menyasar konsumen dan merchant pada pasar pertama dan kedua. Pasar pertama yakni megapolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi); dan pasar kedua yakni kota besar Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.

Untuk survei online ini dilakukan pada Oktober 2021 pada pengguna aplikasi Snapcart yang tinggal di 10 kota yakni megapolitan Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Medan, Jambi, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar, yang melibatkan 500 pemilik restoran dan toko makanan-minuman pengguna aplikasi pesan-antar makanan, dan 570 konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan.