Penghafal Al Quran Gratis Makan di Warung Ini

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| June 20, 2016 9:51 am

Selembar kertas berukuran A4 ditempel di pintu kaca warung makanan di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Tertulis besar-besar: “Bagi khafidz dan khafidzah gratis makan 5 porsi di tempat selama bulan Ramadhan 2016. Dengan syarat setor 1 juz berlaku bagi warga Gresik dan sekitarnya.”

Adalah Warung Nasi Krawu Bu Azza yang membuat sayembara itu. Lima porsi nasi krawu khas Gresik diberikan secara cuma-cuma bagi pengunjung yang bisa menunjukkan kemampuannya membaca 1 juz Al Quran tanpa memegang teks. “Promo ini digelar sejak warung kami buka awal Ramadhan tanggal 11 Juni lalu,” kata seorang pramusaji, Maya, saat ditemui Tempo menjelang waktu berbuka puasa, Minggu, 19 Juni 2016.

Syaratnya, si pengunjung harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gresik. Promo makan gratis bagi hafidz (penghafal) Alquran itu pun hanya berlaku saat berbuka hingga sahur.

Selain itu, pengunjung yang telah berhasil memenuhi tantangan, diperbolehkan datang lagi pada hari berikutnya. Jika mampu menghafal 30 juz ia bisa menikmati makan gratis nasi krawu selama 30 hari. “Boleh datang lagi, asalkan juz yang dibaca berbeda dengan sebelumnya,” ujar dia.

Maya mengatakan, sayembara ini merupakan bentuk rasa syukur pemilik warung karena memperoleh rezeki dari Allah SWT. Dengan begitu, pihaknya merasa perlu untuk berbagi dengan sesama. “Paling tidak bisa meningkatkan motivasi anak,” katanya.

Hingga hari ini, terdapat 23 penghafal Al Quran yang sudah mampir ke warungnya. “Kadang-kadang datang dalam rombongan kecil, kadang besar,” tutur Maya.

Nasi Krawu terdiri dari nasi putih dengan lauk daging sapi rebus suwir kasar, digoreng dengan bumbu lalu diberi bawang goreng. Kaldu dari rebusan daging dipakai untuk kuah nasi Krawu, yang disebut semur. “Sebagian kuah kaldu kami sajikan terpisah,” ujar dia.

Parutan kelapa jadi komponen utama dalam nasi Krawu, yang diolah menjadi tiga macam. Ada mangut, yakni kelapa muda yang diparut dan dibumbui bercampur kluwak, direbus hingga kadar airnya sampai habis. Lalu ada abon, yakni parutan kelapa yang diberi bumbu hingga kecoklatan.

Khusus krawu, diberi bumbu halus cabai merah sehingga warnanya kemerahan. “Untuk sambalnya digoreng dan dilembutkan bersama petis udang, terasi, dan sedikit kluwak.”

ARTIKA RACHMI FARMITA