Penipuan WhatsApp Jenis Baru, Curi Info Detail Bank Pengguna
Uzone.id- Awal tahun 2022 dibuka dengan modus kejahatan baru pada aplikasi perpesanan WhatsApp yang diklaim memiliki jumlah pelanggan mencapai satu miliar pengguna saat ini.
Makin banyaknya pengguna juga mendorong WhatsApp untuk menghadirkan beberapa fitur yang membuat pengalaman menggunakan aplikasi ini mudah dan juga intuitif.
Sayangnya, kemampuan mengirim link eksternal fungsional di WhatsApp telah menjadi modus baru bagi para penipu untuk menjalankan aksinya dan menjebak korban.
Modus ini terutama terjadi selama liburan Tahun Baru dimana para pengguna lebih aktif menggunakan sosial media.
Scammer juga mengirim pesan teks ke pengguna serta mencoba memulai obrolan untuk mengekstrak info penting.
Baca juga:5 Tips 'Kabur' Sejenak dari WhatsApp Selama Cuti Liburan
Penipuan jenis baru ini bernama "Rediroff.com" atau "Rediroff.ru" yang melibatkan peredaran tautan WhatsApp dengan alamat tersebut.
Ketika pengguna membuka tautan tersebut, antarmuka berbasis web akan menjanjikan pengguna sebuah hadiah atau penawaran menarik lainnya.
Selanjutnya, agar mendapat hadiah, pengguna diminta untuk mengirim tautan tersebut ke lima pengguna WhatsApp lainnya.
Dikutip dariRepublic World,Senin, (03/01/2022), Saat pengguna membuka dan menjalankan perintah dari web tipuan tersebut, penipu akan mengumpulkan informasi penting seperti alamat IP, nama perangkat dan info pribadi lainnya seperti nama, umur, alamat dan lain-lain.
Saat satu tautan meminta pengguna untuk mengirim link tersebut ke pengguna lain, tautan lainnya meminta pengguna untuk mengisi survey dengan informasi seperti detail rekening bank, yang kemudian dipakai untuk merampok bank pengguna.
Baca juga:Makin Aman, WhatsApp Sembunyikan Last Seen dari Orang Asing
Maka dari itu, pengguna harus berhati-hati saat membalas pesan yang tidak dikenal di WhatsApp, dan jangan sembarang membuka link yang dikirim oleh mereka.
Para penipu sangat lihai dalam membangun percakapan dengan calon korbannya, oleh karena itu jangan sampai mengungkapkan detail-detail pribadi seperti nama, usia, email hingga akun media sosial.
Detail-detail seperti ini digunakan para penipu untuk berbagai hal yang akan merugikan pengguna nantinya.