Pentingnya Posisi Brace Saat Hadapi Kondisi Darurat Pesawat
pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Tak ada yang menginginkan terjadinya musibah di atas tengah berada di pesawat terbang.
Namun musibah tak dapat diprediksi akurat kapan terjadinya dan di mana pun, termasuk dalam musibah kecelakaanLion Air JT-610.Musibah datang tiba-tiba. Ketika menghadapi kondisi kritis dan berbahaya di pesawat, para penumpang diharuskan untuk melakukan posisi brace.
Posisi brace adalah posisi di mana Anda harus menekuk punggung dan memosisikan tangan serta kepala menempel pada sandaran kursi di depan Anda.
Sedangkan Anda yang berada di kursi paling depan juga harus melakukan posisi ini dengan menundukkan tubuh sampai menempel ke lutut. Sedangkan posisi tangan berada di belakang kepala.
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa posisi ini penting dilakukan saat ada prosedur darurat. Apakah posisi ini lantas bisa menyelamatkan nyawa Anda ketika terjadi kondisi darurat?
Mengutip Traveller, banyak teori yang bergulir terkait tujuan prosedur ini. Beberapa orang mengatakan bahwa hal ini hanya bertujuan untuk melindungi gigi penumpang, sehingga jika penumpang tak bisa selamat dalam kecelakaan, indentifikasi bisa dilakukan lebih mudah dengan catatan gigi.
Teori mengerikan juga sempat diungkapkan, salah satunya adalah posisi ini bisa dengan mudah mematahkan leher dan meningkatkan risiko kematian. Tujuannya agar maskapai bisa menekan biaya asuransi. Namun semua teori tak berdasar ini dibantah oleh penelitian.
Steve Allright, kaptein training British Airways mengungkapkan bahwa posisi brace ini bisa menyelamatkan nyawa.
"Terbang adalah salah satu formasi teraman dalam transportasi. Kebutuhan untuk memakai posisi brace ini sangat jarang. Namun secara umum ini dikenal sebagai teknik penyelamatan."
"Penyempurnaan posisi brace di Inggris diperkenalkan setelah adanya kecelakaan Kegworth tahun 1989. Mereka mempelajari cedera yang dihasilkan dari mereka yang melakukan dan tidak melakukan posisi brace."
Penerbangan lain di Australia juga pernah mengalami kecelakaan. Saat itu pesawat bermesin ganda dengan 16 orang penumpang terjatuh. Sebagian besar tidur saat kecelakaan, kecuali satu orang yang masih bangun dan melakukan posisi brace. Orang ini menjadi satu-satunya orang yang selamat.
Penumpang penerbangan US Airways 1549 yang terjatuh di Sungai Hudson juga berhasil selamat karena melakukan posisi ini.
Berbagai uji dan penelitian juga dilakukan, salah satunya oleh Mythbusters Discovery Channel dan Channel 4 2012. Dengan menggunakancrash test dummiesdan sensor mereka membuktikan bahwa posisi brace akan meningkatkan peluang untuk menghindari cedera serius saat terjadi kecelakaan.
Channel 4 2012 menyusun tiga boneka dalam pesawat dan disusun dalam berbagai posisi. Satu dalam posisi brace klasik dengan sabuk pengaman yang terikat. Satu boneka dengan sabuk pengaan yang dikencangkan, dan ketika tidak diberikan pengaman.
Peneliti menyimpulkan bahwa boneka dengan posisi brace dan sabuk pengaman terikat adalah yang selamat dalam benturan. Sementara itu boneka dengan sabuk pengaman akan mengalami cedera kepala parah, dan tidak memakai sabuk akan meninggal dunia.
Kenapa brace?
"Untuk melakukan posisi brace, penumpang harus merapatkan kaki dan lutut dan menjejak lantai dengan kuat," kata Allright.
"Kaki harus bertumpu rata pada telapak kaki. Jika terjadi benturan, posisi ini akan membantu mencegah tulang kering dan patah kaki ke arah depan yang menghalangi evakuasi."
Dia juga mengungkapkan bahwa penumpang harus membungkuk sejauh mungkin. Jika sandaran kursi di depan masih dalam jangkauan. Mereka harus menyandarkan kepala mereka di depan kursi dan tangan di belakang kepala. Tangan harus diletakkan satu sama lain.
"Siku harus disisipkan di sisi tubuh. Kepala harus menunduk dalam. Posisi ini akan meminimalkan risiko patah jari dan melindungi kepala dari objek bergerak yang berisiko jatuh."
Di Amerika Serikat, posisi brace sedikit berbeda. Alih-alih memegang kepala, kedua tangan justru harus memegang pergelangan kaki mereka.