Penusukan Brimob Picu Trauma Ibadah di Masjid Falatehan

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Peristiwa penyerangan terhadap dua anggota Brimob kemarin (30/6) malam, di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta selatan, membuat sejumlah orang khawatir beribadah di masjid tersebut. 

Pedagang minuman di sekitar Masjid Falatehan, Anton, merupakan salah satu saksi mata yang melihat kejadian tersebut.

Ia melihat pelaku yang diketahui bernama Mulyadi mengeluarkan pisau. Menurutnya, pisau itu berukuran lebih besar dari pisau biasa.

"Kejadiannya cepat, saya juga trauma dari semalam enggak bisa tidur. Biasanya saya berjualan sampai isya, hari inimahenggak tahu," kata Anton, Sabtu (1/7).

Anton rutin beribadah di Masjid Falatehan, termasuk salat magrib petang tadi. Namun, usai salat, Anton langsung menutup warung dan pulang lebih awal. Ia enggan menjalankan salat isya di masjid yang sama.

Pria berusia 43 tahun itu mengaku trauma salat isya di Masjid Falatehan lantaran kejadian tersebut. Padahal, ia sudah berdagang di dekat masjid itu sekitar 35 tahun.

"Saat kejadian saya di dalam, setelah itu jemaah bubar semua itu. Brimob yang ditusuk lari, saya ikut lari. Sebelum lari keluar, pelaku sempat acungkan pisau," kata Anton.

Selain Anton, ada Anisyah Al Faqir, 24 tahun, yang juga takut beribadah di masjid Falatehan usai penusukan terhadap dua anggota Brimob.

Anisyah mengetahui kejadian penusukan anggota Brimob itu dari berita. Hari ini, Anisyah kebetulan melintas di kawasan Blok M. Ia tak sengaja memilih Masjid Falatehan untuk salat magrib.

"Tadi pas mau salat magrib ada ibu-ibu yang lihat saya terus. Walau mungkin dia enggak ada maksud apa-apa, tapi saya curiga dan akhirnya ambil jarak," kata Anisyah.

Anisyah melanjutkan ceritanya. Ketika salat akan dimulai, ada seorang perempuan yang akan salat sedang membawa tas berwarna hitam. Ia merasa tidak nyaman lantaran tahu bahwa pelaku penusukan terhadap anggota Brimob juga membawa tas.

Anggota Brimob AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bakhtiar menjadi korban penusukan saat salat isya di Masjid Falatehan, Jumat (30/6). Ia diserang oleh Mulyadi yang diduga merupakan bagian dari jaringan teroris. 

Akibat tusukan itu Dede mengalami luka sobek pada pipi kanan sepanjang 15 cm yang tembus ke bibir atas. Sedangkan Syaiful mengalami luka sobek pada pipi kanan sepanjang 10 cm yang tembus ke dinding pipi dalam.

Mulyadi sempat melarikan diri ke arah Terminal Blok M. Ia akhirnya berhasil dilumpuhkan setelah diduga berbalik melawan petugas. Mulyadi tewas diterjang timah panas petugas.

Berita Terkait