Peran Agile Leadership Membangun Data Driven Organization
Kolom oleh:Faisal Yusuf, Direktur PT Metranet
Uzone.id -Industri 4.0 sudah jadi alat ukur kematangan entitas bisnis dalam menghadapi era baru yangVolatility(votalitas),Uncertainty(ketidakpastian),Complexity(kompleksitas), danAmbiguity(ambigu) atauVUCA.
Disrupsistartupdi industri digital juga menegaskan bahwa tantangan ke depan semakin ketat dan mendorong semua pelaku bisnis perlu mengambil langkah penguatan bisnisnya agar tetap kompetitif,survive,sustaindangrowth.
Salah satu penguatan tersebut adalah bagaimana entitas bisnis bisa menjadidata driven organization, organisasi yang menjadikan data sebagai fundamental dalam tiap proses pengambilan keputusan, formulasi strategi dan taktik dalam berbisnis.
Baca juga:Digital Healthcare SuperApp di BUMN
Mengandalkan data organisasi bisnis, kita bisa lebih memahami pelanggan, mengetahui lebih dalamprofiledanbehavior-nya, memahami lebih dalam kekuatan dan kapasitas perusahaan dalam melayani pelanggan, secara cepat dan akurat mendapatkan insight atas situasi market, serta perubahan dan trendnya.
Shiftingmenjadidata driven organizationmerupakan proses transformasi digital karena membutuhkan keterlibatan teknologi digital.
Teknologi digital inilah yang memungkinkan data-data yang dibutuhkan dapat diakuisisi, diolah dan disajikan menjadi informasi bermakna.
Proses transformasi digital tentunya akan sejalan bisnis strategi, melibatkanpeople, bisnis proses, data dan teknologi sebagai satu kesatuan.
Peoplemenjadi kunci dan mengambil peran penting dalam proses transformasi ini baik sebagai pelaku maupun objek proses transformasi tersebut.
Untuk mengawal program ini agar bisa terlaksana dengan baik, dibutuhkan jugadigital cultureyang terinternalisasikan ke tiappeopledalam organisasi tersebut.
Transformasi digital di suatu organisasi bisnis adalah proses perubahan yang dinamis, dan penuh tantangan yang bisa jadi belum pernah dilakoni oleh siapa pun di industri.
Dalam hal memimpin pun tidak hanya mengandalkan dukungan teknologi tapi juga membawa perubahanmindsetpeopledancultureorganisasi bisnis.
Memimpin dalam ketidakpastian memerlukan peranleaderyang juga sejalan dengan situasi tersebut.
Modelagile leadershipmenjadi pilihan utama yang fit untuk hal ini karena adaftif terhadap perubahan, memiliki kesabaran dan ketenangan dalamchaotic state, memilikiDNAuntuk berinovasi dalam pemecahan masalah dan menyikapi peluang, selalu haus untuk belajar, mengambillesson learnatas kegagalan dan secara aktif menggalifeedbackuntuk dijadikan inputimprovementproses selanjutnya.
Baca juga:Kepemimpinan yang Tepat untuk Membangun Startup
Terpenting dalam model leadership ini adalah berupaya keras untuk membentukteamworkyang kuat dan kolaboratif, mampu memberdayakan tim menginspirasi serta memotivasi mereka agar dapat tumbuh bersama.
Dalam konteks bisnis,agile leadershipmendorong tim untuk memiliki orientasicustomer centricdanownershipterhadap inisiatif inovasi yang dijalankan.
Data driven organizationjadi sebuah capaian penting sebuah organisasi dalam menghadapi kompetisi bisnis mutakhir, guna mewujudkan dan mengawal Langkah-langkah tersebutagile leadershipmengambil peran kunci yang menjadi penentu keberhasilan implementasinya.