Perang Lembaga Survei di Pilkada DKI

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pada Januari 2017, setidaknya lima lembaga survei merilis hasil penelitiannya terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Kelima lembaga tersebut yakni Populi Center, Indikator Politik Indonesia (IPI), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Poltracking, dan Polmark Research Center (PRC). Hasil survei menunjukkan perbedaan tingkat elektabilitas para kandidat.

 (Databoks: Populi Center Unggulkan Ahok-Djarot)

Poltracking dan LSI Denny JA menempatkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni posisi teratas dengan tingkat keterpilihan tertinggi.

Sementara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat diunggulkan dalam survei Populi Center dan IPI. Adapun elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di puncak menurut survei PRC.

 (Baca:Beda Hasil Pilkada DKI, KPU Diminta Atur Lembaga Survei)

Pada umumnya dalam gelaran pemilu, setiap lembaga survei berlomba menyampaikan akurasi hasil temuannya. Biasanya perbedaan hasil survei antarlembaga tersebut hanya dalam besaran persentase elektabilitas kandidat.

Untuk itu, Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membuat aturan agar lembaga survei lebih transparan.