Perempuan dengan Penyakit Ini Malah Diminta Sering Bercinta

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Penny Sulvian, bukan nama sebenarnya, telah berjuang mengobati bipolar yang diidapnya selama beberapa dekade. Gangguan mental ini dimanifestasikan Penny dalam berbagai cara, seperti menarik rambutnya keluar layaknya anak kecil, mengidap anoreksia dan bulimia saat SMA, dan sering gelisah.

Selain meresepkan obat-obatan, dokter Penny juga mengimbau dia melepaskan ketergantungan pada alkohol dan rajin berolahraga. Namun, belakangan sang dokter juga meresepkan dirinya melakukan hubungan seks secara rutin.

Penny pun terkejut, karena resep dokter kali ini tidak biasa. Namun, kata dokter, seks secara rutin dapat membantu menstabilkan suasana hati.

"Dokter mengatakan, kami tidak harus melakukan hubungan intim, hanya dengan menyentuh, memeluk atau hanya saling terhubung satu sama lain dapat bermakna bagi suasana hati saya," ujar Penny.

Meski masih menggunakan obat untuk menjaga kesehatan mentalnya, Penny mengaku, hidupnya telah berubah drastis sejak diresepkan dokter untuk lebih rutin berhubungan seks.

"Ya, obat-obatan itu pastinya merupakan bagian yang harus tetap dijalani, tapi ini adalah dukungan tambahan dan pasangan saya telah sangat membantu membuat saya mencintai diri sendiri dengan kondisi ini," ungkap Penny.

Secara biologis, tidak heran seks dapat memperbaiki kondisi yang dialami seseorang. Menurut ahli seksologi, Isiah McKimmie, seks membantu tubuh melepaskan berbagai hormon yang membuat kita rileks, dan membantu menurunkan kadar kortisol atau hormon stres.

"Seks mengangkat mood kita melalui pelepasan hormon endorfin dan meningkatkan oksitosin (hormon cinta dan ikatan) dan serotonin (hormon kebahagiaan). Ini membantu kita mengalami perasaan cinta, koneksi dan kebahagiaan," imbuh McKimmie.

Selain itu, kata dia, air mani mengandung senyawa anti-depresan. Perempuan yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan terbukti memiliki mood yang lebih baik dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seks dengan kondom.

Pada tingkat fisik, seks secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko serangan jantung dan stroke serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

"Saya pikir kita perlu memperhatikan bahwa seks memiliki peranan untuk menjaga kesehatan kita secara fisik dan mental. Jadi jangan remehkan seks teratur untuk membuat diri Anda lebih sehat," tandas McKimmie. (NyPost)