Perempuan Ini Jalani Rekonstruksi Vagina dari Kulit Ikan Nila

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 Seorang perempuan di Brazil yang lahir tanpa vagina, baru-baru ini menjalani operasi rekonstruksi pembuatan vagina baru menggunakan kulit ikan nila.

Para peneliti di University Federal Ceara (UFC) yang dipimpin oleh dokter kandungan Leonardo Bezerra, mengungkapkan bahwa prosedur bernama neovaginoplasty ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kulit nila berperan sebagai sel induk untuk membentuk dinding saluran vagina buatan.

Sebelum digunakan, kulit ikan tentu saja akan mengalami proses pembersihan dan sterilisasi khusus di laboratorium diikuti dengan iradiasi untuk membunuh virus. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua sisik dan bau amis dari ikan itu sendiri.

Marinho, nama perempuan tersebut, tak dapat menyembunyikan perasaan bahagianya menjadi perempuan seutuhnya. Operasi ini telah mengubah hidupnya dan membuatnya merasa seperti perempuan karena dapat menikmati kehidupan seks yang sehat.

Ia mengenang bahwa saat remaja, ia kerap menangisi diri karena tak memiliki lubang vagina. Ia berpikir dunianya telah berakhir karena tak bisa memiliki anak. Tak hanya itu, sang pacar pun memutuskan hubungannya sejak tahu Marinho memiliki gangguan reproduksi.

Tapi tahun lalu, enam bulan setelah setuju untuk menjadi bahan penelitian University Federal Ceara (UFC), kehidupan Marinho berubah. Ia akhirnya melakukan hubungan seks untuk pertama kali dengan pasangannya Marcus Santos, yang selama ini menerima kondisi Marinho apa adanya.

"Saya menghabiskan tiga bulan memulihkan diri dari operasi dan kemudian dokter memberi saya kesempatan untuk melakukan hubungan seks pada Oktober tahun lalu," kata Marinho.

Dokter Bezerra mengatakan, neovaginoplasty merupakan metode pembedahan non invasif untuk membuat saluran vagina dengan tingkat pemulihan yang lebih cepat tanpa bekas luka yang terlihat. Pelibatan kulit ikan nila sendiri telah melalui uji ilmiah karena memiliki kekuatan seperti kulit manusia.

"Penelitian menunjukkan bahwa kulit nila mengandung banyak uap air dan kaya kolagen tipe 1, protein yang mendorong penyembuhan. Kulit nila juga memiliki karakteristik seperti kulit manusia," tambah dia.

Sejak 2015, para ilmuwan di UFC Research and Development of Medicines Nucleus yang dipimpin oleh Profesor Odorico Moraes, telah melakukan uji coba penggunaan kulit ikan air tawar untuk menyembuhkan lebih dari 200 korban dengan luka bakar yang parah. Hasilnya, pasien luka bakar mengalami pemulihan lebih cepat dan kulit yang rusak bisa diminimalisir.