Peretas Curi Rp442,5 Miliar Uang Digital di Korea Selatan

pada 6 tahun lalu - by

Mata uang kripto dari perusahaan perdagangan mata uang terenkripsi (cryptocurrency) asal Korea Selatan dicuri oleh peretas. Perusahaan pertukaran kripto Bithumb mengungkap perusahaannya mengalami kerugian Rp442,5 miliar (35 miliar won) dari aksi pencurian peretas ini.

Pencurian ini diperkirakan terjadi pada kemarin malam hingga pagi ini. Bithumb menyatakan telah menghentikan seluruh aktivitas pertukaran mata uang setelah memastikan pencurian ini benar terjadi. Bithumb juga menambahkan bahwa perusahaan akan memberikan kompensasi penuh kepada konsumen, seperti tertulis dalam blognya.

Bithumb menyebut kalau mata uang digital para pelanggan mereka tersimpan aman dicold wallet. Profesor dari Institusi Riset Blockchain Universitas Korea, In Ho mengatakan bahwa koin-koin tersebut kemungkinan besar dicuri darihot wallets yang memang lebih tidak aman.

"Karena koin-koin dicold wallets tidak terhubung dengan Internet, tidak mungkin para peretas mencurinya kecuali mereka mencuri secara fisik," katanya, seperti dilansir dariReuters.

Meski demikian, Bithumb belum mengonfirmasi soal benarkah uang terenkripsi yang dicuri diambil darihot wallet mereka atau tidak.

Cold wallet sendiri adalahstorageuntuk menyimpan mata uang terenkripsi yang tidak terhubung ke Internet. Penyimpanan model ini dipercaya aman lantaranstoragetersebut dianggap sulit untuk diakses dari jaringan luar.

Sementarahot walletadalahstorageyang digunakan untuk menyimpan mata uang digital yang terhubung dengan jaringan Internet.

Mata uang kripto diincar

Kepala analis di EST Security, Mun Chong-hyun menyebut koin-koin digital akan terus menjadi sasaran empuk bagi para peretas di seluruh dunia.

"Tidak ada peraturan yang dapat menjamin 100 persen keamanan koin -koin virtual. Para pemegangnya anonim dan berada di dalam sistem dengan pengamanan rendah, ini membuatnya menjadi sasaran yang tak dapat dihindari," kata Mun.

Kasus Bithumb menyoroti adanya risiko keamanan dan kelemahan regulasi dari pasar mata uang digital dunia. Para pembuat kebijakan global telah memperingati investor untuk berhati-hati dalam melakukan perdagangancryptocurrency.


Menurut Coinmarketcap.com, Bithumb menukarkan lebih dari 37 mata uang digital yang berbeda. Perusahaan ini juga menjadi perusahaan perdagangancryptocurrencytersibuk keenam di dunia.

Sebelumnya, pada 11 Juni lalu sebuah perusahaan pertukaran mata uang digital lain asal Korea Selatan bernama Coinrail juga diretas.

Rentetan serangan virtual ini muncul setelah terjadi pencurian mata uang digital senilai lebih dari 7 triliun (US $500 juta) dari perusahaan pertukaran mata uang kripto asal Jepang, Coincheck, awal tahun ini.

Berita Terkait