Perhatikan Dulu Ini Sebelum Membeli Baju ZARA

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Dengan pendapatan mencapai 53,4 juta poundsterling dan sebanyak 2.200 toko atau outlet yang tersebar di seluruh dunia, ZARA merupakan salah satu merek retail pakaian ternama di dunia. Namun, predikat ini tidak bisa menghindarkan ZARA dari berbagai kontroversi.

Salah satu pembeli produk ZARA menemukan catatan bertuliskan tangan di salah satu saku dalam pakaian yang mereka beli di outlet ZARA di Istanbul, Turki. Tulisan tersebut berasal dari pekerja di pabrik garmen, yang memproduksi berbagai produk pakaian untuk ZARA. Seperti dilaporkanAssociated Press, tulisan tersebut berisi permintaan kepada para pelanggan ZARA untuk memberikan dukungan kepada para pekerja dalam mendapatkan hak-haknya.

Di surat tersebut dijelaskan, para pekerja tidak mendapatkan gaji selama beberapa bulan. Hal ini lantaran pihak ketiga, yang mengerjakan produk ZARA di Turki, Bravo Tekstil, ditutup secara sepihak oleh pemilik. Pemilik dari Bravo Tekstil, pabrik garmen yang juga mengerjakan produk-produk untuk merek Mango dan Next, itu pun dikabarkan kabur dan menghilang.

''Saya membuat produk atau barang yang akan Anda beli. Tapi saya tidak mendapatkan upah untuk pekerjaan tersebut,'' salah satu isi dalam surat tersebut, seperti dikutip The Independent.

Surat ini menjadi kontroversi terbaru yang menimpa ZARA. Sebelumnya, toko retail pakaian dari Spanyol itu dilaporkan ke pihak terkait lantaran diduga melakukan pencemaran lingkungan, tidak memberikan hak ke desainer muda, dan memiliki kondisi pabrik produksi yang buruk. Tidak hanya itu, pihak ZARA juga sempat dituntut karena buruknya kondisi kerja dan memperkerjakan anak di bawah umur, termasuk pada pengungsi dari Suriah yang baru berusia 15 tahun.

Kendati begitu, pada bulan lalu, Inditex, perusahaan induk ZARA, merilis sebuah keterangan pers. Dalam keterangan tersebut, Inditex mengaku, telah mengikuti berbagai regulasi dan aturan dari Organisasi Tenaga Kerja Internasional (ILO) terkait kondisi dan lingkungan para pekerja. ''Kami telah bekerjasama dengan ILO untuk memenuhi proyek SCORE, yang menargetkan peningkatan manajemen, sistem, dan kondisi kerja di pabrik-pabrik di Cina dan Turki,'' tulis pernyataan tersebut.

Sementara terkait surat yang ditemukan di produk ZARA di Turki, Juru Bicara Inditex menuturkan, Inditex telah memenuhi semua ketentuan kontrak dengan Bravo Tekstil. Saat ini, Inditex tengah menyusun proposal untuk ditujukan kepada semua mitra industri. Proposal tersebut berisi pembentukan dana darurat, yang akan digunakan untuk membayar gaji dan berbagai kerugian yang dialami oleh para pekerja.

''Dana darurat ini nantinya dapat membayar gaji pekerja yang belum dibayarkan, pembayaran ganti rugi, kompensasi terhadap cuti yang tidak digunakan, dan dana pesango para pekerja. Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk membayar kerugian yang dialami pekerja, karena efek dari penutupan mendadak pabrik mereka pada Juli 2016 silam. Kami berkomitmen untuk mendapatkan solusi untuk semua pihak yang terkena dampak,'' ujar Juru Bicara Inditex tersebut.