Permintaan Yana Zein Sebelum Meninggal kepada Perawatnya

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tak ada yang mampu menerka berapa panjang umur manusia. Namun suster yang merawat Yana Zein empat bulan terakhir, Hernita Puspitasari (Nita) merasakan keganjilan sejak beberapa minggu sebelum terbang dari Tiongkok menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.  

 “Yana sering mengatakan, 'Saya capek, saya capek!' Selain itu, sering mengigau saat malam. Beberapa hari sebelum terbang ke Jakarta, ia bersikeras minta kaos kaki warna kuning buat dipakai di Indonesia. Sampai di sini, saya belum terlalu curiga. Kecurigaan muncul ketika sebelum terbang, Yana minta agar semua barang-barangnya dibawa pulang ke Indonesia. Dokter mencegah dengan pertimbangan setelah Lebaran, ia kembali lagi ke Tiongkok. Namun, Yana tetap pada pendiriannya. Akhirnya, ia pulang dengan empat koper besar,” Nita mengenang.  

Permintaan Yana Zein Sebelum Meninggal kepada Perawatnya (Seno/tabloidbintang.com)

Ketika tiba di rumah ibunya, Swetlana Zein, Yana merasakan ada sensasi dingin menjalar di lantai kamar. Saking dinginnya, ia seperti ketakutan, tidak mau turun dari tempat tidur. Puncaknya, ketika Nita pamit hendak pulang kampung. Nita mengabari Yana akan mudik dan baru kembali ke Jakarta setelah Lebaran. Mendengar salam perpisahan dari Nita, Yana tersedu-sedu.     

Rautnya mengisyaratkan kesedihan mendalam bercampur rasa takut berpisah. “Tidak hanya menangis, Yana meminta saya memandikannya sampai bersih,” akunya, tidak habis pikir. Ternyata, dimandikan hingga bersih merupakan permintaan Yana yang terakhir.

 

(wyn / han / gur)