Persiapan Kehamilan Pada Tahun Pertama Pernikahan

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sebagian pasangan mendambakan hadirnya buah hati segera setelah menikah. Jika Anda dan pasangan termasuk salah satunya, sejumlah persiapan perlu dilakukan. Di antaranya, memilih program kehamilan bila tak ingin terlalu lama menanti hadirnya momongan.

Saat berbincang dengan Bintang, dr. Muhammad Dwi Priangga, SpOG mengungkapkan tak ada persiapan spesifik setelah menikah bagi pasangan yang ingin segera punya anak.

Prinsipnya, menjalani pola hidup sehat dengan makan teratur, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Soal frekuensi berhubungan intim, ia menganjurkan tidak perlu membuat jadwal khusus.

“Rekomendasi terbaru adalah rutin berhubungan intim setiap 2 atau 3 hari sekali, tidak perlu diatur saat masa subur,” beri tahu dokter yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ini. Ia beralasan, hubungan intim yang dijadwalkan justru berpotensi membuat pasangan stres. 

Persiapan lain berupa pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan, seperti pemeriksaan golongan darah dan resus suami dan istri, kadar hemoglobin untuk mengetahui ada atau tidaknya anemia pada calon ibu, dan pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi yang dapat memengaruhi kehamilan.

Pemeriksaan resus, menurut Muhammad, penting karena perbedaan resus pada pasutri akan meningkatkan kemungkinan keguguran berulang. 

“Sedangkan, anemia meningkatkan risiko keguguran dan memengaruhi kualitas sel telur. Saat terjadi kehamilan, bila si ibu anemia akan meningkatkan kejadian lahir prematur, pendarahan dan infeksi," Muhammad mengingatkan. Ia menyarankan, para wanita menjalani vaksinasi sebelum hamil salah satunya, vaksinasi rubela.

(yuri / gur)