Perubahan Dian Pelangi di Tahun 2017
DELAPAN tahun berkarir di duniafashiondan terjun langsung menjalankan usaha butik keluarga, Dian Pelangi akhirnya mantap untuk bertransformasi menjadibrandyang lebih modern dan diterima oleh pasar global. Wujud barubrandberusia 26 tahun ini ditampilkan pada acarafashion showbertajuk “Titik Temu” di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (21/5).
TransformasibrandDian Pelangi meliputi perubahan logo,merchandising, visual, konten,packaging, serta desain visual website. Ya, kini website Dian Pelangi tidak hanya untuk menampilkan company profil saja, tapi sudah menjadi salah satu media untuk bertransaksi dengan pelanggan yang ingin membeli produk Dian Pelangi.
Dalam acara ini, Dian Pelangi mengumumkan bahwa tujuh label yang berada di bawahnya akan direformasi menjadi empat, antara lain Dian Pelangi Prive, Krama, Nom dan Men. Dian Pelangi Prive merupakan label yang mengedepankan couture fashion dan eksklusif.
Krama dihadirkan untuk pelanggan yang ingin tampil elegan dan clasy. Sangat cocok untuk kamu yang menyukai pakaian muslim dengan bahan khas Indonesia yang lembut dan halus. Kata krama sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti halus.
Sementara Nom yang memiliki arti muda, menawarkan tampilan yang lebih segar, berani dalam permainan detail dan motif dan berjiwa muda. Nom merupakan pakaian ready to wear yang diproduksi secara massal sehingga memiliki harga lebih terjangkau untuk banyak kalangan.
Sedangkan Men adalah koleksi modest fashion untuk pria, mulai dari usia 18-40 tahun. Dian Pelangi mengatakan desain untuk pakaian pria ini tidak melulu berbentuk baju koko atau kaftan, tapi ada berbagai model modern lain yang bisa menjadi pilihan.
“Kalau 2015 Dian Pelangi mempunyai tujuh lebel, karena kita ingin menggarap semua pasar, mulai dari buat anak-anak, pakaian pria,bridalsampaisport wear. Tapi pada akhirnya aku sadar, kalau fondasinya belum kuat tentu yang dilakukan tidak bisa maksimal,” tutur Dian Pelangi kepada para awak media.
Ketika ditanya soal ciri khas, Dian Pelangi menuturkan akan tetap mempertahankan kain khas Indonesia untuk produknya, seperti kain jumputan, tunik, songket dan batik. Hanya saja Dian Pelangi ingin lebih berinovasi dari kain-kain tersebut, desain dan styling-nya sedikit berubah dan disesuaikan dengan perkembangan mode saat ini. Bahkan Dian melakukan modifikasi pada motif batik menjadi motif lain yang baru.
“Misalnya untuk baju muslim yang lebih stylist, ada outwear yang menggunakan kain khas Indonesia dengan model yang relaxing dan warnanya kalem. Jadi cocok untuk berbagai kalangan,” pungkasnya.
ELSA FATURAHMAH
Source:Tampil Baru, Ini Perubahan Dian Pelangi di Tahun 2017