Pilih Suplemen Makanan, Perhatikan 3 Hal Berikut Ini

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Menjalankan ibadah puasa di tengah musim pancaroba sambil mempersiapkanmudik Lebaranmemang tidak mudah. Porsi dan jenis makanan selama sahur maupun berbuka harus diperhatikan. Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen untuk menunjang daya tahan tubuh. Suplemen kesehatan rupanya telah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia mengingat kondisi keuangan pribadi maupun rumah tangga memungkinkan untuk membelinya.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada 2021 diproyeksikan mencapai 45 juta jiwa. Tahun depannya diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 85 juta penduduk dan pada 2030 menyentuh angka 145 juta jiwa. Fakta dan data ini direspons sejumlah pihak salah satunya, Vice President, Quality Assurance and Control Herbalife Nutrition, Peter Chang.

"Peningkatan permintaan produk nutrisi dan suplemen berkualitas harus diikuti upaya menjaga kualitas serta keamanan produknya," ungkap Peter lewat pernyataan resminya di Jakarta, pekan ini. Jangan sampai, niat sehat berujung tubuh tumbang gara-gara pemilihan suplemen dan nutrisi yang asal-asalan. Bagi Anda yang berencana membeli suplemen nutrisi kesehatan, setidaknya ada 3 hal yang harus diperhatikan.

Kandungan vitamin dan mineral

Bisa jadi Anda membutuhkan suplemen kesehatan dengan manfaat spesifik. Anda harus memperhatikan bahan baku yang tertera pada kemasan. Cek juga apakah kandungan vitamin dan mineralnya sesuai dengan yang Anda butuhkan.

Dosis

Kandungan vitamin dan mineral dalam suplemen sudah sesuai kebutuhan, namun jika penggunaan tidak sesuai dosis tak akan memberi manfaat optimal.

Profil produsen

Produk suplemen yang dirilis oleh perusahaan atau produsen dengan reputasi bagus tentu lebih layak dipercaya. Sebagai konsumen jangan malas. Carilah informasi terkait produk dan profil pihak yang memproduksinya. "Cek apakah produsen memiliki tahapan proses, produk, laboratorium, ahli yang disertifikasi dan diakreditasi oleh organisasi pihak ketiga independen, seperti Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) serta regulator pemerintah," ungkap Peter.

Ia menambahkan, "Ketika sebuah perusahaan mendapatkan akreditasi ISO 17025, itu berarti perusahaan telah mematuhi standar ketat untuk kompetensi teknis tenaga ilmiah laboratorium, keakuratan metode pengujian mikrobiologi dan kimia, dan validasi peralatan. Tentu ini memberi rasa aman dan nyaman bagi konsumen."

(ray / ray)