Pilihan Program Hamil yang Bisa Dilakukan Jika Suami Tidak Subur
Tak hanya perempuan, masalah kesuburan pada pria juga bisa menjadi alasan mengapa beberapa pasangan belum juga dianugerahi anak. Pada pria, hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas spermanya tidak optimal sehingga tidak dapat membuahi ovum dengan baik.
Jika Anda pria yang mengalami masalah kesuburan, jangan buru-buru cemas dan putus asa dulu. Masih ada kesempatan bagi Anda dan pasangan untuk memiliki momongan dengan menjalani program hamil. Lantas, apa saja program hamil yang bisa dilakukan oleh pria tidak subur? Simak penjelasannya berikut ini.
Kenali dulu tanda pria yang tidak subur
Tanda utama pria tidak suburadalah saat ia tidak mampu menghamili dan menghasilkan anak.
Namun, selain itu ada beberapa gejala fisik pada pria yang dicurigai mengarah kepada tanda-tanda pria tidak subur, di antaranya:
- Disfungsi ereksi: Kondisi penis tidak mampu ereksi secara optimal ketika melakukan hubungan seks
- Varikokelatau varises pada kantung buah zakar: Pembengkakan pembuluh darah vena di dalam skrotum alias buah zakar yang melapisi testis. Hal ini dapat menyebabkan kualitas sperma menjadi tidak optimal.
- Volume ejakulasi: Jika volumenya sangat sedikit, maka kualitas spermanya kemungkinan tidak bagus
Apa saja penyebab ketidaksuburan pada pria?
Umumnya, kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada sperma, baik dari segi konsentrasi atau jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma. Kelainan pada sperma hanya dapat diketahui melalui analisis sperma di laboratorium berstandar WHO.
Gangguan pada sperma tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Penyakit infeksi
- Masalah genetik
- Terkena racun atau polusi dari lingkungan
- Kelainan bentuk organ reproduksi pria
Masalah kesehatan atau gaya hidup juga bisa memengaruhi kesuburan pria. Contohnya, pria yang mengalami obesitas cenderung lebih sulit memiliki anak.
Pasalnya, kualitas sperma pada pria obesitas cenderung menurun sehingga tidak bisa membuahi ovum secara optimal. Jangankan untuk membuahi ovum, pria obesitas pun kadang mengalami kesulitan saat melakukan penetrasi karena terhalang oleh lapisan lemak tubuhnya.
Sementara kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok dan minum alkohol, bisa jadi salah satu penyebab pria tidak subur. Lagi-lagi, kualitas dan kuantitas sperma pada pria perokok aktif lebih buruk ketimbang yang tidak merokok.
Bahkan, kebiasaan merokok juga bisa menurunkan kemampuan ereksi pada pria hingga mengalami disfungsi ereksi. Namun ingat, merokok bukan satu-satunya penyebab pria menjadi tidak subur, namun memperparah gangguan sperma.
Lalu, program hamil apa yang bisa dilakukan oleh pria tidak subur?
Ketika dinyatakan tidak subur, jangan buru-buru putus asa dulu. Anda masih memiliki kesempatan untuk punya anak dengan melakukan sejumlah program hamil. Program hamil ini dilakukan untuk membantu memperbaiki kuantitas dan kualitas sperma agar bisa membuahi ovum secara optimal.
Sebelum menentukan program hamil, Anda harus tahu dulu penyebab ketidaksuburan yang dialami. Pasalnya, setiap penyebab masalah kesuburan memiliki solusi dan penanganan yang berbeda-beda
Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas satu persatu.
1. Terapi kesuburan
Ada beberapa terapi kesuburan yang bisa dilakukan, tapi hal ini tergantung dengan kondisi sperma masing-masing pria.
Obat penyubur
Jika pria memiliki jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma yang tidak normal, maka hal ini biasanya akan diatasi dengan pemberian suplemen.
Sayangnya, cara ini membutuhkan waktu 3 sampai 9 bulan untuk bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma. Sementara, tidak semua pasangan suami istri bisa menunggu waktu selama itu.
Terlebih lagi, cara ini kerap kali dilakukan tanpa memeriksakan kondisi sperma dulu. Padahal, mungkin saja hal ini tidak diperlukan.
Misalnya, pria yang mengalami azoospermia atau tidak ada sperma (sperma kosong) tentu akan mustahil bisa langsung punya sperma hanya dengan pemberian suplemen atau vitamin kesuburan. Kondisi sperma kosong biasanya disebabkan oleh sumbatan pada organ reproduksinya yang tidak bisa diobati dengan obat penyubur.
Operasi
Selain dengan obat penyubur, terapi kesuburan juga dapat dilakukan dengan tindakan operasi. Hal ini dapat dilakukan untuk menangani kasus varikokel atau varises pada buah zakar.
Namun terkadang, operasi varikokel tidak dapat membuat kualitas dan kuantitas sperma menjadi jauh lebih baik. Sebab, proses kerusakan yang terjadi pada sel dan jaringan penghasil sperma telah terjadi selama bertahun-tahun.
Ini artinya, operasi yang dilakukan tidak bisa langsung memperbaiki masalah kesuburan. Pasien yang melakukan operasi varikokel biasanya membutuhkan waktu 6 sampai 9 bulan ke depan untuk melihat perubahannya.
2. Inseminasi buatan
Inseminasi buatanadalah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan dengan cara meletakkan sperma langsung di dalam rongga rahim. Cara ini bisa diterapkan pada pria yang spermanya tidak bergerak dengan bagus, meski jumlahnya sudah cukup.
Sebelum dimasukkan ke dalam rahim, sperma akan menjalani proses kapasitasi untuk mempersiapkan sperma supaya dapat membuahi telur dengan baik.
Inseminasi buatan dilakukan ketika sang wanita memasuki masa subur, yaitu saat indung telur menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Dengan begitu, sperma tidak perlu berenang atau bergerak terlalu jauh untuk mencapai sel telur tersebut.
Selain itu, tindakan ini tidak bisa dilakukan bila jumlah sel sperma sangat sedikit. Oleh karena itu, tidak semua kelainan pada sperma cocok untuk melakukan inseminasi buatan. Tingkat keberhasilan inseminasi buatan ini hanya sebesar 10 sampai 15 persen, cenderung lebih kecil daripada tingkat keberhasilan bayi tabung.
3. Bayi tabung
Bayi tabungalias in vitro fertilization (IVF) merupakan suatu pilihan bagi para pasutri agar bisa hamil.
Berbeda dengan inseminasi buatan, IVF dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Jadi, ketika sel telur sudah berhasil dibuahi, barulah hasil pembuahan tersebut dipindahkan ke dalam rahim wanita agar bisa tumbuh menjadi janin.
Jika Anda mengalami masalah jumlah sperma yang sangat sedikit meskipun pergerakannya bagus, maka program bayi tabung menjadi pilihan yang tepat. Program ini juga dapat dilakukan pada pria yang mengalami masalah azoospermia alias tidak ada sperma (sperma kosong).
Tingkat keberhasilan bayi tabung tergantung dari usia calon ibu. Jika program ini dilakukan pada calon ibu yang usianya di bawah 30 tahun, maka tingkat keberhasilannya sekitar 60 persen.
Sedangkan jika dilakukan pada calon ibu yang usianya di atas 40 tahun, maka peluangnya cenderung menurun, hanya sekitar 45 persen. Itulah sebabnya, banyak pasangan yang lebih memilih bayi tabung karena peluang yang cukup besar dan tak menghabiskan waktu yang lama.
The postPilihan Program Hamil yang Bisa Dilakukan Jika Suami Tidak Suburappeared first onHello Sehat.