Pindah ke Atletico Madrid, Alvaro Morata Makin Pasrah Kejar Impian

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Dalam rangka peminjaman dari Chelsea ke Atletico Madrid, Alvaro Morata dikabarkan telah lolos tes medis pada Minggu (27/1/2019). Morata bahkan terlihatberfotodengan staf medis Atletico pada kesempatan yang sama. Pergantian kostum Morata seolah tinggal menunggu waktu.

"Saya sangat bahagia dengan titik ini, saya telah menantinya berhari-hari. Saya ingin semuanya terselesaikan dan segera berlatih dengan teman-teman setim [di Atletico],"ungkapMorata.

Jika hanya melihat rekam jejak Morata sejak tahun 2010, kepindahan ke Atletico memang terdengar kontroversial. Pasalnya ia sempat jadi penggawa rival sekota Atletico, Real Madrid di tim Castilla dan Senior hingga musim 2017, sebelum Chelsea meminangnya dengan nominal fantastis 57 juta poundsterling.

Namun, andai dilihat ke belakang lagi, Atletico Madrid sebenarnya bukan tempat baru bagi Morata. Pesepak bola kelahiran 23 Oktober 1992 itu sempat mengenyam ilmu di tim junior Atletico Madrid selama dua tahun. Tepatnya dari 2005, saat usianya masih 13 tahun, hingga penghujung 2007.

Sebelumnya lagi, Morata bahkan memulai persinggungannya dengan sepak bola saat jadi anak gawang untuk klub yang bermarkas di Stadion Wanda Metropolitano itu.

"Saya memulai karier di Atletico dan orang-orang yang tahu dari mana saya datang dan sejarah saya mengerti apa artinya itu bagi saya," kata Morata seperti dilansirBBC Sport.

Ironisnya, setelah memulai karier di Atletico, Morata terang-terangan menyeberang ke Real Madrid demi menggapai impiannya. Soal Real Madrid sebagai sebuah mimpi, Morata pernah mengakuinya secara terbuka setelah jadi pemain pinjaman di Juventus pada musim 2015-2016.

"Benar bahwa Juventus punya stadion yang juga megah, tapi Bernabeu [kandang Real Madrid] berbeda, Anda bisa melihatnya dari foto dan langsung takjub. Itu adalah mimpi saya, dan saya beruntung bisa menggapainya," sebutnya.



Morata memang sempat menggapai mimpinya. Sayang, ia tak cukup tangguh untuk mempertahankan hal itu. Kalah bersaing dari striker lain, Karim Benzema, di saat lini depan El Real juga dihuni nama-nama ajaib macam Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, ia memilih menyerah.

Performa Morata sebenarnya tak bisa dibilang buruk. Dari 43 pertandingan untuk Real Madrid pada musim 2016-2017, ia masih bisa menyumbang 20 gol. Namun, Morata tak betah karena mendapat menit bermain lebih sedikit dari penyerang-penyerang yang lain. Ia lantas pergi ke Inggris untuk bergabung dengan Chelsea.

Sialnya, di Chelsea pun dirinya terbilang gagal berkembang. Sempat tampil mencengangkan dengan raihan tujuh gol hanya dalam delapan pertandingan perdananya bersama The Blues, pelan tapi pasti naluri gol Morata tumpul.

Seiring kepergian pelatih yang merekrutnya, Antonio Conte dari Chelsea, posisinya di skuat utama kian mengkhawatirkan. Di bawah rezim Maurizio Sarri, ia bahkan kalah bersaing dengan Olivier Giroud, dan kian terpinggirkan akibat transfer Gonzalo Higuain baru-baru ini.

Berdasarkan datatransfermarkt, selama satu setengah musim berkostum Chelsea Morata cuma mampu mencetak 24 gol dari 72 penampilan.

 

Menyerah oleh Ketidaksabaran

Pelatih dan eks pesepak bola yang pernah bermain untuk Real Madrid maupun Atletico Madrid, Bernd Schuster turut angkat bicara terkait kepindahan Morata. Awalnya, ia sama sekali tak menduga Morata bakal 'meniru' jejaknya.

"Saya terkejut dengan kedatangan Morata ke Atleti [Atletico Madrid]," ujar pria asal Jerman itu dalam wawancara eksklusif denganFourFourTwo.

Schuster mengatakan bukan kali ini saja ia kecewa dengan Morata. Menurutnya, saat sang striker meninggalkan Real Madrid untuk bergabung ke Chelsea musim lalu, kekecewaan serupa sempat hadir. Ia menilai Morata melakukan 'blunder' atas ketidaksabarannya.

Andai mau bersabar sedikit, Schuster menilai Morata bisa mendapat tempat utama lantaran seiring berjalannya waktu performa Karim Benzema terus menurun, ditambah dengan fakta bahwa Cristiano Ronaldo hengkang.


Schuster juga yakin jika Morata benar-benar bergabung sebagai pemain pinjaman ke Atletico, blunder lain akan terjadi. Menurutnya, bakal lebih bijak andai Morata bertahan di Chelsea dan bersabar, menunggu datangnya momentum.

"Saya tidak yakin mereka [Atletico Madrid] adalah tim yang cocok untuknya [Morata]. Saya rasa kesalahan sudah terjadi sejak dia meninggalkan Madrid. Dia tidak punya rasa sabar," imbuhnya.

Namun saran Schuster seperti tidak digubris Morata. Baginya Real Madrid sudah benar-benar mimpi yang tak perlu dikejar lagi, dan tak ada gunanya disesali.

"Masa lalu adalah masa lalu, saya bangga dengan itu,"ungkapMorata.
Baca juga artikel terkaitBURSA TRANSFER PEMAINatau tulisan menarik lainnyaHerdanang Ahmad Fauzan