Pisah dengan Google, Huawei Kehilangan Pendapatan USD 12 Miliar

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Uzone.id- Kalian tentu masih ingat pada 2019, pemerintah Amerika Serikat melarang perusahaan-perusahaan mereka bekerja sama dengan Huawei. Sejak saat itu, operasional Huawei sangat terhambat. Huawei juga kehilangan dukungan dari Google.

Huawei memang telah menyiasati masalah tersebut dengan mengembangkan Huawei Mobile Service (HMS) sebagai pengganti Google Mobile Service (GMS). Namun langkah itu tak sesederhana seperti harapan mereka, sehingga perusahaan kehilangan banyak pendapatan.

Mengutip Gizmo China, menurut Eric Xu, Deputy Chairman and Rotating Chairman of Huawei, perusahaan telah kehilangan hampir USD 12 miliar (sekitar Rp 199 triliun) pada 2019. Huawei sebelumnya memproyeksikan pendapatan berkisar di USD 135 miliar (sekitar Rp 2.247 triliun) pada 2019.

Baca juga:Elon Musk Larang Karyawan SpaceX Pakai Zoom

Penurunan terbesar berasal dari divisi konsumer Huawei yang menyumbang 54 persen dari total penjualan perusahaan pada 2019. Xu menyatakan, “Bisnis konsumen Huawei yang paling terluka."

Dengan kata lain, ponsel pintar, tablet, laptop, dan lainnya terpengaruh oleh pelarangan pemerintah Amerika Serikat. Dilaporkan, produk-produk elektronik tersebut menghasilkan pendapatan USD 66,93 miliar (sekitar Rp 1.112 triliun) pada 2019, kurang USD 10 miliar (sekitar Rp 166 triliun)dari target awal Huawei.

VIDEO: Realme 6 vs. Realme 6 Pro, Mending Mana?