PKL Paling Banyak Buang Sampah ke Kali, Pasukan Orange Kesal
Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) wilayah sungai sekretaris keluhkan perilaku para pedagang kaki lima atau PKL. Pasalnya, pedagang tersebut sering membuang sampah ke kali.
Menurut para petugas yang dikenal dengan sebutan tim oranye ini, pedagang tersebut sudah berulang kali diingatkan agar tidak membuang sampah ke kali. Namun pedagang yang mayoritas menjual makanan dan minuman tersebut tetap tidak mengindahkan peringatan.
"Pedagang yang di pinggir kali itu yang susah dikasih tahu. Sudah dibilangin tetap saja (buang sampah ke kali)," ujar Afen (45) saat ditemui di pinggir kali sekretaris, jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (07/03/2019).
Afen mengatakan akan memanggil Satpol PP jika pedagang tersebut kerap membuang sampah di kali. Menurutnya kebersihan kali juga tanggung jawab para pedagang dan masyarakat sekitar.
"Lama-lama saya panggil Satpol PP juga nih, biar petugas yang ngingetin kalau saya gak mempan," kata Afen.
Pasukan orange Jakarta dari Petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) menemukan tas anak, tas perempuan sampai springbed di Kali Sekretaris, Grogol, Jakarta Barat. Bahkan mereka ketiban pulung karena jual tas itu.
Sampah yang ditemukan mereka mengambang di sungai. Para pasukan orange menarik sampah itu dengan menggunakan pelampung berkuran besar di tengah sungai.
Salah satu Petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Abeng (43) mengatakan saban musim banjir, sampah menumpuk di sungai Jakarta. Berbagai sampah yang ditemukan, bahkan Abeng mengaku beberapa kali menemukan barang berharga dan bisa terpakai.
Abeng menceritakan beberapa kali menemukan tas anak dan tas perempuan. Abeng mengaku beberapa kali menjual barang tersebut. Sebab tas-tas itu masih layak dijual.
"Lumayan dapat Rp 100.000," ujar Abeng saat sedang membersihkan Kali Sekretaris, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis siang.
Dari berbagai barang yang ditemukan, Abeng mengaku paling kesulitan saat menemukan kasur spring bed. Kasur tersebut diakuinya berat untuk diangkut, karena Abeng hanya membawa beberapa peralatan sederhana untuk membersihkan sungai.
"Pernah juga kasur, lumayan juga bisa dipakai. Tapi bawanya susah banget apalagi udah basah," kata Abeng.
Kesehariannya, Abeng bersama regu UPKnya membersihkan wilayah sungai sekretaris. Abeng bersama temannya mengawasi kebersihan 13 titik sungai.
Berita Terkait:
- Pasukan Orange Ketiban Pulung Jual Tas dari Hasil Korek-korek Sampah Sungai
- 7,2 Ton Sampah Plastik Berhasil Dikumpulkan dari Pantai Cilacap
- Urai Sampah Organik, Pemkot Depok Pelihara Ulat Maggot
- Wali Kota Tangsel Resmikan 2 Bank Sampah Milik Warga
- Hotel Ini Ajak Tamu Kurangi Penggunaan Botol dan Sedotan Plastik