Platform Media Sosial Jadi Sarang Hoaks, Terbanyak Soal Politik

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Semakin banyak orang yang berselancar di internet, semakin sering juga netizen berbagi informasi di ruang digital. Sayangnya, tidak semua informasi yang dibagikan sesuai dengan fakta.

Hoaks atau informasi sesat selalu jadi musuh masyarakat di internet, apalagi menuju momen pesta demokrasi Pemilu 2024. Nah, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia mengungkap kalaumedia sosialmasih jadi sarang penyebaran informasihoaks.

“Media yang paling sering ditemukan informasi hoaks adalah platform media sosial dengan angka 59,75 persen, lalu platform media chat sebesar 29,12 persen dan situs berita sebesar 11,12 persen,” kata Muhammad Arif dalam acara Konferensi Pers Hasil Survei Internet Indonesia, Rabu, (01/02).

Media sosial memang menjadi platform penyebaran informasi yang cepat di masyarakat, baru-baru ini Kemenkominfo juga menemukan fakta bahwa media sosial Facebook menjadi salah satu platform yang paling banyak mengandung informasi sesat, khususnya soal Pemilu 2024.

 

Dalam hasil survei yang diambil dari Januari 2023 hingga pertengahan Januari 2024 ini, hoaks soal Politik, Sosial Hukum dan HAM menjadi yang paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 24,7 persen.

Persentase hoaks tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan pencarian konten selama satu tahun ke belakang, dimana pencarian soal Politik, Sosial Hukum dan HAM meningkat hingga 40,56 persen di awal 2024 ini.

Selanjutnya, masyarakat juga banyak menemukan konten hoaks mengenai infotainment dengan angka mencapai 15,27 persen. Hoaks mengenai kejahatan berada di posisi ketiga dengan angka 11,49 persen, disusul oleh hoaks soal ekonomi/keuangan dengan persentase 10,53 persen dan pemerintahan dengan angka 10,38 persen.

Hoaks lain yang banyak ditemukan oleh warga Indonesia antara lain soal bencana (8,56 persen), keagamaan (8,18 persen), kesehatan (6,78 persen), pendidikan (2,58 persen) dan internasional (1,53 persen).

 

 

Selain banyak mencari tahu soal politik, sepanjang 2023 hingga awal 2024 kemarin masyarakat Indonesia juga banyak mengakses konten lain seperti olahraga (32,50 persen), infotainment atau gosip (31,25 persen), ekonomi, keuangan dan bisnis (29,32 persen), kesehatan (27,79 persen), budaya dan pariwisata (21,61 persen), pendidikan dan IPTEK (18,53 persen) dan mancanegara (4,44 persen).

Hingga saat ini, total pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 221 juta lebih, ini artinya hampir 79 persen dari populasi Indonesia sudah terhubung ke dunia digital. Angka tersebut meningkat sekitar 6 juta pengguna dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 215 juta pengguna.