Playboy Kembali Menampilkan Foto Nudis

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pada bulan Februari tahun lalu, majalah Playboy yang dikenal sering menampilkan foto wanita telanjang di majalah mereka mengubah gaya mereka dengan tak lagi menampilkan foto wanita telanjang di majalah mereka. Keputusan untuk mematahkan tradisi yang telah berjalan selama 60 tahun ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memperluas pasar pembaca mereka.

 

Namun, strategi ini hanya bertahan selama satu tahun atau tepatnya setelah CEO mereka sebelumnya, Scott Flanders, memutuskan untuk mengundurkan diri. Cooper Hefner, anak dari Hugh Hefner, yang juga menjabat sebagai Chief Creative Officer pun mengembalikan identitas awal yang pernah membentuk tradisi Playboy selama puluhan tahun tersebut. Sebelumnya, Cooper pun selalu menentang keputusan yang diambil oleh Flanders.

 

Mereka pun menandai edisi Maret/April sebagai perayaan kembalinya tradisi ini dengan tagline “Naked is Normal.” Cooper pun mengemukakan pendapatnya lewat Twitter dan berkata “Ketelanjangan tidak pernah menjadi masalah karena ketelanjangan bukanlah sebuah masalah. Hari ini kami mengembalikan identitas kami kembali dan menegaskan sekali lagi siapa diri kami yang sebenarnya.”

 

 

Cooper pun berkata kepadaBusiness Insiderkenapa ia meyakini bahwa menghilangkan ketelanjangan adalah sebuah ide yang buruk: “Ketika Anda memiliki sebuah perusahaan dan pendirinya menjadi orang yang berpengaruh dalam hal revolusi seksual lalu kemudian Anda menghapuskan apa yang telah menjadi DNA perusahaan dengan menghilangkan ketelanjangan, jelas ini membuat semua orang termasuk saya berkata, apa yang perusahaan ini lakukan?”

 

 

Playboy pun telah menampilkan sedikit gambaran tentang akan seperti apa edisi Maret/April mereka dengan tagar #NakedIsNormal dengan menampilkan lukisan karya Picasso dan Boticelli yang ditutup dengan pakaian.

 

 

Sementara itu, model yang mereka akan tampilkan dalam dua edisi ini adalah Elizabeth Elam dan Nina Daniele sebagai Miss March dan Miss April.