Polytron: Beli Motor Listrik Jangan Tergiur Harga Murah

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Produk motor listrik di Indonesia sudah semakin banyak, sayangnya peminat kendaraan 0 emisi ini masih sangat minim. Banyaknya merek yang belum dikenal dan tergiur harga murah membuat sejumlah konsumen masih was-was untuk membeli motor listrik pertama mereka.

Memang dari segi harga, beberapa produk motor listrik memiliki banderol yang murah. Terutama buatan dalam negeri seperti Polytron Fox-S yang dibanderol di bawah Rp10 juta sudah dipotongsubsidi.

Meski banyak yang murah, Tekno Wibowo selaku Commercial DirectorPolytronmenyebutkan konsumen di Indonesia masih perlu diedukasi. Sehingga tidak sembarangan memiliki produkmotor listrikyang murah, tetapi tidak murahan.

"Kita punya misi, mengonversi pengguna motor bensin menjadi listrik. Makanya, kita coba bangun lewat pengalaman berkendara yang enggak kalah," ujar Tekno belum lama ini.

Motor listrik dengan kualitas yang bagus, memang memiliki kekurangan dari segi harga yang mahal. Hal ini dikarenakan baterai menjadi komponen paling mahal dari sebuah motor listrik.

Oleh karenanya Polytron mengandalkan sistem sewa baterai untuk menekan harga jual. Dari segi performa juga diseimbangkan, sehingga bukan sekedar murah tetapi tenaganya bisa memuaskan.

"Saya pikir ini bukan tentang harga saja, tapi harus ada keseimbangan antara performa dan harga. Motor lebih murah dari Polytron banyak, tapi apa performanya sesuai? Memenuhi kebutuhan konsumen? Itu kan hal yang lain," jelas Tekno.

Maka dari itu, Tekno berpendapat konsumen harus mendapatkan edukasi mengingat produk yang murah tak selalu baik. Tekno menyarankan cari motor listrik yang sesuai dengan kebutuhan.

"Misal apa baterainya lithium, performanya benar, bisa nanjak atau enggak, jarak sesuai spesifikasi, ini kan banyak abu-abunya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Polytron baru saja meluncur motor listrik Fox-S dengan harga Rp9 juta off the road. Harga tersebut sudah dipotong subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta, sementara jika termasuk pajak harganya menjadi Rp11,5 juta on the road Jabodetabek.