Ponsel 5G-nya Tamat Sebelum Lahir? Biarkan BlackBerry Kandas Pada Waktunya

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Rasanya sepertideja vusetiap melihat kabar “kematian” yang berkaitan dengan perangkat BlackBerry. 

Jika kalian masih ingat, baru sebulan yang lalu yaitu di pekan awal Januari 2022, OnwardMobility mengatakan akan kembali menghidupkan ponsel BlackBerry melalui jaringan 5G. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini menarik dan dinantikan.

Sayangnya, belum juga dilahirkan, rencana ponsel 5G BlackBerry ini malah dimatikan.

Pada dasarnya, ini sudah ke-sekian kalinya rencana pengembangan ponsel BlackBerry 5G berubah. Awalnya diumumkan pada 2020 ketika OnwardMobility mendapatkan lisensi nama “BlackBerry".

Kala itu, mereka menargetkan peluncurannya pada 2021. Setelah ditunda, OnwardMobility berencana merilisnya di tahun 2022 ini. Tak ayal, ternyata mungkin memang sudah waktunya BlackBerry menemui ajal.

Baca juga:Kalah Pamor dari Android, Kenapa OS BlackBerry Baru Mati Sekarang?

Bocoran dari pendiriCrackBerry, Kevin Michaluk, ia mengkonfirmasi ke mediaAndroidPolicebahwa OnwardMobility tidak akan melanjutkan proyek ponsel 5G BlackBerry ini. Semuanya dibatalkan.

Dari sumber terdekat Michaluk, BlackBerry sebagai brand dikabarkan akan menjaga jarak sebagai vendor ponsel setelah menjual sisa portofolio paten mobilenya sebesar USD600 juta.

Pihak BlackBerry dan OnwardMobility belum menanggapi hal ini.

Sampai hari ini, belum pernah ada bocoran mengenai tampang atau desain secara fisik dari ponsel BlackBerry 5G.

Baca juga:Cara BlackBerry Tetap Eksis: Mau Rilis Ponsel 5G?

Yang jelas, dari bocoran OnwardMobility, ponsel 5G ini berjalan di sistem operasi Android dan mengusung kamera mumpuni. Meski gembar-gembornya tetap memiliki keyboard fisik seperti BlackBerry Priv.

ponsel ini menargetkan enterprise, pemerintahan, dan pengguna yang mengedepankan keamanan dan fokus pada produktivitas.

Melihat proyek yang maju-mundur seperti ini tanpa kepastian hanya karena ingin tetap eksis di pasarsmartphoneglobal, tampaknya kali ini kita semua harus membiarkan BlackBerry kandas pada waktunya.