Ponsel Penunjang Kerja Wartawan Media Online dari Masa ke Masa

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Gua memulai menjadi wartawan di media online hampir 11 tahun yang lalu. Tepatnya tahun 2007, saat media online mulai booming dan bermunculan bak jamur di musim hujan.

Media online berbeda dengan media cetak, karena para jurnalisnya dituntut menuliskan berita dengan cepat.

Simpelnya seperti ini saja, wartawan media cetak setelah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya akan kembali ke kantor untuk kemudian mengetik semua hasil laporan yang didapatkan untuk kemudian dijadikan berita utuh.

Sementara wartawan media online, setelah mengumpulkan informasi maka segera mungkin untuk melaporkan ke kantor melalui beberapa perangkat, karena ‘petugas’ yang berada di balik mejalah yang akan merangkum laporan tadi menjadi sebuah berita utuh.

Karena kecepatan adalah jiwa dari media online, mau tidak mau para jurnalisnya bersinggungan secara langsung dengan teknologi.

Dalam perjalananya, banyak sekali perangkat penunjang untuk menyampaikan berita agar bisa cepat disajikan ke pembaca.

Nah, di sini akan berbagi macam-macam perangkat yang biasa digunakan oleh wartawan media online dari masa ke masa menurut gua.


Telepon Umum
 

Ini memang bukan bagian dari ponsel pintar. Tapi telepon umum adalah tonggak penting bagi wartawan media online di masa-masa awal.

Wartawan detik.com di tahun 1999-1998 merupakan paling bergantung pada telepon umum. Caranya cukup mudah, wartawan yang telah selesai mengumpulkan informasi akan mendatangi boks telepon umum dan memasukkan koin.

Setelah itu menghubungi petugas di kantor agar informasi yang didapat bisa dijadikan berita.

Nokia 3310

Ketika telepon umum mulai ditinggalkan dan ponsel sudah mulai terjangkau, memberikan laporan di awal era 200an sudah menggunakan ponsel. Nokia 3310 adalah salah satu peranti yang paling sering digunakan oleh wartawan media online kala itu.

Memang Nokia 3310 sendiri ditahbiskan sebagai ponsel sejuta umat karena terjual lebih dari 126 juta unit sejak peluncurannya pada 1 September 2000.

Nokia memang menjadi primadona dibandingkan Ericsson, Siemens atau Motorola.

Ponsel ini punya ukuran 113 × 48 × 22 mm dan berat 133 gram, Nokia 3310 memang bukan ponsel teringan, namun solid.Layar monokrom 84 x 84 pixel-nya dan dering polyponic beberapa ciri khas yang tak terlupakan dari. Nokia Commicator 9300 dan 9500

Nokia Communicator

Ketika Nokia memperkenalkan seri Communicator dengan papan ketik qwerty, beberapa tahun setelahnya ada yang berubah dari cara kerja para wartawan media online.

Karena bila sebelumnya informasi yang didapat diberikan dalam bentuk laporan ‘mentah’. Setelah kehadiran seri 9300 dan 9300i mulailah para wartawan ini mengetikan informasi menjadi berita utuh dan kemudian dikirim melalui email.

Wah wartawan zaman dulu kaya-kaya dong? Tidak juga sih.

Karena Nokia 9300 yang dirilis tahun 2006 baru dimanfaatkan oleh para jurnalis sekitar tahun 2008-2009, itupun kebanyakan mereka membeli ponsel bekas.

Ponsel communicator ini lumayan lama digunakan oleh para jurnalis, bahkan ada yang sudah menggunakan seri 9500 yang bentuknya jauh lebih besar dan mengotak seperti batu bata.

Nokia 9300 mempunyai dimensi 132 x 51 x 21 mm dibandingkan dengan dimensi 9500 yaitu 148 x 57 x 24 mm. Ciri khas dua seri ini adalah, ponsel ini mengusung dua wajah dengan dua layar.

Layar pertama yang kali ini sudah berwarna menggunakan antar muka Nokia Series 40, sementara layar keduanya menggunakan Symbian.

Fitur ponsel ini tentu sangat lengkap. Seperti buku alamat, kalender, pengolah kata, spreadsheet, presentasi, kalkulator, jam, pemutar MP3, game, perekam suara, konverter unit dan file manager.

Aplikasi dan fitur bawaan yang termasuk lengkap tersebut masih bisa ditambahkan, dengan beragam aplikasi Java dan aplikasi Symbian.

BlackBerry Gemini dan Onyx2


 
Tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk merek Nokia. Berlahan ponsel asal Finlandia itu mulai ditinggalkan oleh para jurnalis. Karena sekitar tahun 2010, mereka ramai-ramai mulai menggunakan BlackBerry.

Seperti halnya Nokia Communicator, BlackBerry identik ssebagai ponsel pebisnis. Saat itu BlackBerry banyak digunakan bukan karena banyak artis yang pakai, tapi lebih sistem push email yang ditawarkan sangat membantu kerja jurnalis.

Berbentuk candybar digabung qwerty tentu saja BlackBerry ringan untuk dibawa-bawa atau sekedar dimasukan ke kantong. Mengetik pun juga semakin lancar tanpa harus membuka tangan lebar-lebar.

Di sisi lain, BlackBerry Messenger memudahkan komunikasi antara redaksi yang di kantor dengan jurnalis di lapangan. Seri Gemini atau Curve 8520 menjadi titik balik, karena ponsel ini merupakan seri termurah yang ada di keluarga BlackBerry. Apalagi inovasi trackpad sudah digunakan di ser ini.

BlackBerry semakin mendapatkan hati di antara penunjang kerja wartawan. Setelah Gemini, Onyx 2 adalah seri yang paling sering dimanfaatkan oleh para jurnalis.

iOS dan Android

Peran platform antara iOS dan Android mengubah kembali kerja para jurnalis media online. Memang qwerty tak begitu saja mudah digantikan, karena iPhone dan ponsel Android kebanyakan mengusung layar sentuh.

Di era ini, media online semakin booming. iPhone dan Android mulai menggantikan posisi perangkat penunjang lain seperti tape recorder atau digital recorder atau kamera digital untuk kepentingan artikel.

Karena semua fungsi itu digantikan oleh ponsel pintar tersebut. Bukan tidak mungkin, kacamata pintar atau jam tangan pintar akan menjadi pelengkap lainnya bagi alat kerja jurnalis media online.


Nah,tertarik menjadi jurnalis media online?Anyway, Selamat Hari Pers Nasional 2018.