Potensi Renault Triber di Indonesia, Bisa Kayak Kacang Goreng?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Uzone.id

Uzone.id- Renault baru aja mengumumkan harga resmi dari Triber, low MPV murah andalannya untuk pasar Indonesia. Dan udah ada 1.400an orang yang menanti kedatangannya ke garasi rumah.

Apakah itu pertanda kalau mobil ini diterima oleh pasar? Belum tentu. Jumlah pemesanan ribuan unit tersebut hanya mengindikasikan fase eforia dari sebuah mobil baru.

Sementara untuk penjualan dan penerimaan pasar secara real, baru bisa kita lihat setidaknya minimal dalam tiga bulan kedepan.

VIDEO 3 Kelemahan Renault Triber yang wajib dipertimbangkan:

Coba aja berkaca pada kemunculan perdana Datsun Cross. Kedua mobil ini punya karakter yang mirip-mirip, juga punya induk organisasi yang sama--aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.

Apakah Datsun Cross bisa dikatakan berhasil untuk pasar Indonesia? Tidak! Padahal, awal-awal, animo pemesannya juga dianggap banyak.

Kalau kita membndingkan antara Renault Triber dan Datsun Cross, kedua mobil ini jelas beda kelas. Sepertinya, Datsun Cross ingin tetap berada diatas saudara barunya itu.

Selain spek dan fitur yang lebih baik, Datsun juga masih didukung jaringan aftersales Nissan, sehingga bisa sedikit mengesampingkan keraguan konsumen soal bagaimana dan dimana servicenya.

Tapi gak begitu kondisinya dengan Renault Triber. Memang mereka masih satu aliansi, tapi urusan jaringan aftersales, Renault masih harus terus berjuang untuk memperluas juga memperbanyak.

Selain itu, kalau secara spesifik dibandingkan, salah satu hal teknis yang menurut gue bikin Renault Triber sulit laku adalah mesin dan transmisinya.

Menggunakan mesin 1.000cc 3 silinder bertenaga 72 Hp dan torsi 96 Nm, dipadukan dengan transmisi manual dan otomatis AMT. Kalau transmisi manual mungkin gak begitu masalah dengan akselarasi dan perpindahan giginya.

Tapi kalau yang otomatis AMT, nah ini baru melelahkan. Kenapa? karena ini salah satu jenis transmisi yang murah tapi gak enak dipakai, apalagi untuk mobil berbobot berat dengan kapasitas penumpang banyak.

Bayangkan, torsi 96Nm disalurkan ke roda depan pakai transmisi AMT, setiap melakukan perpindahan gigi, dijamin kalian akan merasa gak nyaman dengan naik turunnya putaran mesin.

Jadi kedua padanan itu seolah jadi menegaskan kalau Renault Triber hanya ingin keliatan keren diluarnya aja. Coba aja, urusan tampang, siapa yang gak sepakat kalau ini mobil keren? Juga fitur-fiturnya yang jauh lebih lengkap dari LCGC.

Tapi semua itu bakal percuma ketika mobil ini gak punya performa yang mumpuni untuk menaklukkan ragam medan jalan di Indonesia.

Dan dengan spesifikasi seperti itu, kemudian dijual dengan banderol hampir menyentuh angka Rp70 jutaan, pasti ngebuat kalian banyak berpikir ulang sebelum membelinya.

Renault jadi terkesan nanggung dan hati-hati dalam menghadirkan produk barunya ini, yang malah ngebuat penetrasinya jadi gak optimal.

Renault Triber terlalu keren untuk dijadikan sekedar mobil operasional taksi online, tapi terlalu menyiksa kalau harus mengajak seluruh keluarga berpetualang.

VIDEO Review dan Nyoba Motor Listrik Lokal, Gesits: