Prabowo Larang Menteri Pakai Mobil Mewah Impor, Diganti Pindad?

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri dan pejabat eselon I di dalam Kabinet Merah Putih untuk tidak menggunakan mobil mewah buatan luar negeri. Orang nomor satu di Indonesia itu meminta pejabat untuk menggunakan mobil buatan dalam negeri.

Prabowo memang beberapa kali terlihat menggunakan mobil buatan PT Pindad. Setelah menjadi Presiden Republik Indonesia, Prabowo juga menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine berwarna putih.

Permintaan Menteri Kabinet Merah Putih untuk menggunakan mobil Pindad pun diungkapkan oleh Wakil Menteri (Wamen) Keungan Anggito Abimanyu.

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, moilnya Pindad karena Pak Prabowo sudah bilang minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sampai sama menteri, luar biasa," ujar Anggito dalam acara Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah mada 2024 yang disiarkan secara virtual.

Wamen Anggito mengklaim Pindad sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 70 persen.

"Profesor Sigit Santosa dari ITB (Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad) yang menyampaikan dia merancang mobil Indonesia 70 persen itu dari produk dalam negeri," lanjutnya.

Perlu diketahui, saat ini mobil penumpang yang diproduksi oleh PT Pindad adalah MV3 Maung. Mobil ini memiliki 3 varian yakni Tangguh, Jelajah, dan Komando.

Secara desain, Maung Tangguh didesain tanpa menggunakan pintu baik di pengendara maupun bagian penumpang. Sedangkan untuk varian Komando dilengkapi dengan atap hard top dan Jelajah menggunakan atapsoft top.

Sedangkan MV3 Garuda Limousine dikembangkan khusus untuk mobil kepresidenan. Mobil tersebut memiliki spesifikasi anti peluru dan memiliki mesin 2.200 cc yang menghasilkan tenaga 202 PS dan transmisi 8 percepatan. Dengan spesifikasi tersebut, mobil ini bisa dikendarai hingga kecepatan 100 km/jam.

Sejauh ini belum diketahui seperti apa penerapan mobil Pindad Maung MV3 untuk pejabat eselon I sampai menteri. Pihak Pindad sendiri hingga saat ini masih menunggu tindak lanjut mengenai pengadaan mobil operasional untuk menteri.