Prabowo Sebut Dalang Judol dari Luar Negeri Rugikan Negara Rp900 T

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Keberadaan dalang dibalik maraknya judi online masih terus dicari oleh berbagai pihak hingga saat ini. Presiden RI Prabowo pun turut meminta anggota pemerintahannya untuk terus berfokus pada fenomena ilegal tersebut.

Dalam acara menyebut bahwa biang kerok menjamurnya judi online di Indonesia lebih dari satu orang dan kebanyakan berasal dari luar negeri.

“Saya kira aktor utamanya tidak satu dua orang ya, (ada) beberapa orang dan banyak di luar negeri dan sebagainya,” kata Prabowo dalam wawancara eksklusif "Prabowo Bicara" dengan Retno Pinasti, Senin, (28/10).

Menurutnya, perjudian daring di Indonesia saat ini sudah sangat membahayakan baik itu untuk masyarakat maupun negara. Terlebih saat ini, perputaran uang di judi online sudah mencapai puluhan triliun dengan kerugian negara mencapai ratusan triliun.

 

 

“Intinya ini sudah sangat membahayakan karena kita banyak kehilangan uang ratusan triliun tiap tahun ada taksiran bahkan sampai dengan Rp900 triliun,” tambahnya.

Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pemberantasan judi online yang sudah banyak merugikan masyarakat, apalagi  kalangan berpenghasilan rendah.

“Ini kan luar biasa dan banyak yang kena adalah orang-orang penghasilan rendah yang coba-coba. Jadi ini harus kita benar-benar kurangi dan berantas,” tegasnya.

Sementara itu, proses pemblokiran konten judi online terus dilakukan berbagai pihak. Kementerian Komunikasi dan Digital mengumumkan telah memblokir 4.760.755 konten yang berisi perjudian online per September 2024 lalu.

 

 

Kala itu, (mantan) Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi mengungkap bahwa  transaksi perjudian online telah mencapai angka Rp600 triliun dari tahun 2017 hingga September 2024.

Selain itu, Kominfo juga telah melakukan pengajuan pemblokiran pada 7.599 rekening bank terkait judi online pada OJK dan pengajuan pemblokiran 573 akun e-wallet termasuk 16 akun Gopay terkait judi online kepada Bank Indonesia.